Mobil yang di kendarai oleh Pak Wayan sudah melaju membelah jalanan di kota Denpasar. Lalu lintas kota Denpasar di malam hari terlihat begitu ramai tapi tidak sampai menimbulkan kemacetan panjang.
“Kita hanya ke Gramed aja nih?” tanya Keiko membuka percakapan.
“Ki nggak mau makan ya?” Sakura bertanya balik.
“Kalau Sya gimana?” Keiko kembali meminta pendapat kepada adiknya yang sedang asyik menatap layar ponsel.
“Mmmm.. makan deh.”
“Yes, kita makan diluar yah, aku kabari Mami dulu, biar Mami nggak usah nyiapin makan malam.” Sakura yang begitu antusias langsung menyambar ponselnya dan mengabari Ibu Renita.
“Kalian ada tugas apa?”
“Mengerjakan makalah tentang kebudayaan.” Sakura menjawab cepat.
“Non, kita sudah sampai .” Ucap Pak Wayan yang sudah memarkirkan mobil.
“Pak Wayan mau ikut atau nunggu disini aja?” tanya Syahdu seketika keluar dari mobil.
“Disini aja Non.”
Keiko bersama kedua Adiknya pun memasuki pelataran Mall Bali Galeria dan langsung berjalan menaiki tangga eskalator menuju lantai dua yang merupakan tujuan utama mereka. Memasuki toko buku Gramedia, Keiko, Syahdu dan Sakura pun berpencar.
Keiko menuju salah satu rak yang berisikan resep masakan, ia mengambil salah satu buku berjudul Baking untuk pemula, Keiko hanya membolak balikan kertas melihat sekilas lalu menaruhnya kembali.
Syahdu yang sudah mengambil beberapa buku pun menunggu Keiko dan Sakura yang sedang melihat lihat beberapa buku. Mata Keiko tertuju pada salah satu rak yang berisikan kumpulan berbagai Komik, merasa tertarik Keiko pun langsung mengambil salah satu Komik yang sedang gencar Ia baca akhir akhir ini, seri keluaran terbaru sudah di rilis dan Keiko langsung mengambil beberapa dan tiba tiba saja tangan seorang lelaki juga mengambil Komik yang sama dengan Keiko.
Keiko pun melihat siapa yang berani sekali ingin merampas Komiknya, ketika Keiko mengangkat kepalanya betapa kagetnya Ia melihat lelaki yang tadi siang menyapanya di Kedai.
“Kamu?” tunjuk lelaki itu bingung dengan kehadiran Keiko.
“Iya, hmmm…”
“Kamu juga suka baca Komik?” tanya lelaki tersebut sambil menunjukan Komik yang sedang dipegangnya. Tampak jekas sekali bahwa lelaki yang ada di hadapannya ini mencoba untuk akrab dengannya.
“Iya.”
“Ya sudah ini buat kamu saja.” Lelaki tersebut menyodorkan Komik yang berada di tangannya.
“Kalau kamu mau, biar buat kamu saja, aku lain kali saja.” Tolak Keiko halus.
“Aku juga bisa kapan kapan belinya, lagian ini juga tinggal satu, ini buat kamu saja, kamu lebih membutuhkannya.” Lelaki tersebut pun menyodorkan Komik tersebut dan dengan enggan Keiko menerimanya.
“Makasih banyak ya.”
“Ki, kita udah selesai nih.” Sakura menghampiri Keiko dan langsung melihat lelaki yang berada di hadapan sang Kakak.
Merasa di tatap seperti itu, lelaki tersebut langsung saja memperkenalkan dirinya “Perkenalkan saya Ardi.”
Sakura langsung tersenyum “Kalau saya, Sakura, di samping saya ini Adik saya namanya Syahdu, jangan kaget ya Ka, memang badannya saja yang besar tapi dia Adik, kecil kecil gini saya Kakak. Dan yang di depan saya ini kakak tertua kami Ka Keiko.” Jelas Sakura panjang lebar.
Lelaki yang bernama Ardi pun tersenyum menanggapi penjelasan Sakura. Merasa lucu dengan tingkahnya.
“Kamu sendirian ke sini?” tanya Keiko melihat ke kanan dan ke kiri.
“Iya, kalian sudah mau pulang?” Ardi balik bertanya.