Hati Ayana bagaikan diulik ulik kala melihat lelaki yang sangat amat Ia benci tiba tiba datang bagai Jelangkung yang datang tak dijemput, pulang tak diantar. Sekelibet ingatan tentang perselingkihan Alfi dengan Elvi pun kembali terputar dalam memori otaknya.
“Bentar malam kita ke cari angin yuk.” Ujar Yana menatap Chika dengan mata berbinar binar. Ayana pun menyesap minumannya untuk mendinginkan hatinya yang tengah membara sejak melihat kedatangan Alfi.
“Gue tahu tempat yang asyik untuk lo Yan.”
Ayana mentap sekeliling Kantin “Tumben banget ya hari ini Kantin rame.”
Chika pun ikut menatpa sekeliling “Iya, mungkin karena semua lagi sibuk makanya nggak makan di luar, kan bentar lagi akan diluncurkan produk terbaru dari FS.”
“Iya juga ya, ya udah kalau begitu bentar jangan lupa lo.” Ayana kembali mengingatkan Chika.
Chika pun mengangguk “Oke siap, ajak Keiko juga biar seru.” Chika mengambil ponselnya dan segera mengirim pesan untuk Keiko.
Selang beberapa menit, ponselnya berbunyi. Satu pesan masuk.
From KiKeiko
_ Okey guys, gue tunggu kedatangan kalian.
Chika dengan wajah semringah memperlihatkan ponselnya ke arah Yana. Langsung dibalas dengan senyuman nakal.
“Kenapa sih dia musti jadi modelnya FS, kan gue sebel jadinya.” Ujar Ayana menopang dagu.
“Woii, gagal move on lo?”
“Uppss sorry ya, bukan gagal tapi gue udah benar benar move on dan sebantar malam gue bakal nyari mamngsa dulu sebagai pelampiasan hati gue.”
Mulut Chika terbuka lebar mendengar ucapan Ayana yang sama sekali bukan hal yang tabu, tapi tetap saja bagi Chika, kebiasaan Ayana yang seperti ini harus segera dihilangkan.
Chika kembali menggeleng gelengkan kepalanya “Gue masih bingung sama kebiasaan lo yang beginian.”
Ayana mengibaskan tangannya “Udahlah lo, kayak baru pertama kali aja.”
Chika melirik jam pada pergelangan tangannya dengan cepat Chika menyantap roti pesanannya “Cepetan jam makan siang udah tinggal beberapa menit lagi.
Seolah tersadar, Ayana langsung makan dengan lahap dan bergegas meninggalkan kantin, Ayana dan Chika pun berpisah di depan kantin, karena Chika dan Ayana mempunya tugas yang berbeda. Chika melesat menuju lantai lima tempatnya dan Ayana menuju lobi.
Chika duduk dan mengamati ruang kerja Dika, tetapi nampak sepi. Jeno menghampiri Chika yang tengah melamun “Chik, nanti tolong sampaikan ke semua staf kalau setengah jam lagi akan diadakan rapat.”
Chika mengangguk dan langsung menjalankan perintah. Chika menelpon setiap bagian yang akan mengikuti rapat.
Dika datang dan langsung masuk ruangan diikuti Jeno dengan tergesa gesa.
“Jen, sudah sampaikan kalau kita akan rapat setengah jam lagi.”