Keiko terus saja memandang sekeliling Caffe, “Tahu dari mana caffe ini Yan?”
“Dari mana aja Ki, gue denger denger ya pemilik caffe ini masih jomlo dan ganteng banget.”
“Idih, lo kalau masalah jomlo dan ganteng juara lo, tenangin hati dulu kalau masih gagal move on.” Ledek Chika menatap Keiko kemudian Ayana.
Ayana menghela napas “Lo, kalau mau kasih motivasi yang bijak dikit dong.”
“Itu adalah motivasi terbijak yang gue kasih.” Gerutu Chika sambil
mencibir.
Selang beberapa menit para anggota dari setiap tim pun berdatangan memenuhi lantai dua, Ayana, Keiko dan juga Chika pun larut dalam obrolan yang tak ada ujungnya.
“Jadi apa yang bakal lo lakuin kalau lo berpapasan sama Alfi?” tanya Keiko yang sedang memasukkan sepotong pizza ke dalam mulutnya.
Ayana terlihat sedang berpikir kemudian ia pun dengan angkuhnya menjawab “Gue nggak bakal ngelakuin apapun tenang aja.”
Keiko dan juga Chika pun saling berpandangan dengan ucapan Yana. “Lo nggak ada niatan kan untuk balik sama Alfi?”
Mendengar pertanyaan Chika yang sangat di luar dugaan membuat Ayana menatap tajam “Hei, lo pikir gue wanita macam yang mungut sampah dari tong sampah.”
Keiko menelan salivanya kemudian buru buru minum air agar meredakan dahaganya setelah mendengar ucapan Ayana yang bar bar.
Chika menggeleng pelan “Oke, gue bakal liat lo, awas aja ya lo berani ngasih hati ke Alfi lagi.”
“Woii, udah gue bilang berkali kali kan, kalau barang bekas bagi gue itu nggak bisa di daur ulang dan nggak ada dalam kamus hidup gue.”
Chika serta Keiko pun tersedak mendengar ucapan Ayana, “Dulu aja nangisnya udah mau sedanau tahu.” Chika langsung menyambar dengan seringai nakalnya.
“Kita lihat aja apa yang bakal terjadi ke depannya dan juga pintu hati gue udah tertutup dan terkunci.”
Keiko langsung bertepuk tangan sambil berseru begitupun Chika. Tiba tiba ruangan yang menjadi tempat berkumpulnya para staff FS pun hening sehingga membuat ketiganya pun ikut menoleh dan ternyata yang datang adalah pimpinan mereka yang bernama Dika. Keiko pun hanya melirik kemudian melanjutkan kembali melahap pizza.
“Itu bukannya Bos ya?” tanya Chika yang tengah menatap Ayana dan langsung mendapat anggukan.
“Ternyata makan malam bersama tim, gue dengar dari beberapa staff.” Ujar Ayana yang tak menghiraukan.
Sementara itu beberapa staff tengah mempersilahkan Dika untuk duduk di tempat yang sudah disediakan. Pak Bowo selaku tertua pun memberi minuman kepada Dika.
“Saya hanya mampir untuk melihat dan silahkan menikmati.” Ucap Dika yang langsung mendapat senyuman hangat dari para wanita wanita jomlo.
“Tidak ikut makan dulu Bos?” tanya Melan yang tengah tersenyum manatap Dika.