Saat itu pagi menjelang siang mereka berada di lautan berwarna biru bercahaya kerlap kerlip memancarkan aura kasih sayang, membuat hati mereka terenyuh dan berenang. Hana dan samudra berenang cukup jauh, hanya dixon yang diam menunggu di kapal.
"Jangan terlalu jauh, khawatir ada makhluk selain kita yang tak baik di sekitar sini." Teriak dixon.
"Tunggu kita kembali dixon." Sahut samudra kegirangan bersama-sama dengan hana berada di lautan yang indah.
"Aku menemukan cahaya, lihatlah sam." Menyodorkan telapak tangannya, cahaya itu seperti butiran mutiara kadang redup kadang bersinar terang. Sebagian berwarna merah muda nan cantik.
"Aku akan membawamu ke dalam lautan, apakah perlu menggunakan oksigen?"
"Tak perlu, aku menyelam cukup jauh saat terombang-ambing di lautan, mustahil bukan. Tanpa oksigen."
"Benarkah? seperti yang aku tahu kemampuan manusia terbatas tak dapat menyelam cukup jauh."
"Ya, Sebentar, kamu tidak berubah menjadi duyung? Dengan kedua kakimu saja?"
"Kalau kamu ingin melihatnya, aku bisa berubah. Hanya saat malam hari saja tak bisa menolak ketika aku tak ingin berubah."
Lalu samudra berubah menjadi ikan duyung yang bercahaya, ekornya keemasan juga wajahnya sedikit bintik-bintik.
"Sam, perlihatkan kemampuanmu menyelam" Hana bersiap-siap menaruh kepalanya ke dalam lautan.
Samudra menarik tubuhnya lalu melepas hana menyelam bersama, mereka saling menatap dan dikelilingi ikan-ikan kecil yang mengeluarkan sayapnya seperti burung kemudian mereka terbang ke atas permukaan.
Setelah memperlihatkan beberapa terumbu karang dan ikan-ikan di dasar laut, samudra membawanya ke dalam kerang mutiara, yang sangat besar. Di dalam karang itu terdapat mutiara yang menawan hanya satu yang membuat hana tertarik yaitu mutiara berwarna putih keemasan. Ia menyentuhnya perlahan lalu tersenyum kepada sam.
Jari tangan sam menunjuk ke atas, mengajaknya kembali ke permukaan. Lalu hana berenang bersama sam, ikan paus yang cukup besar menghalangi mereka dan menoleh ke arah hana. Ia ingin berkenalan dengan paus putih itu dan menyentuh kepalanya, kemudian melambaikan tangan.
Paus putih itu berenang mengikuti mereka lalu pergi lagi, beberapa kuda laut berwarna biru bermata kuning dan bersinar menyentuh cincin hana. Mereka tersenyum sambil melanjutkan perjalanannya ke atas permukaan laut, Saling berpegangan tangan. beberapa saat kemudian terdorong air yang cukup keras membuat mereka terpisah beberapa meter.
Ketika hana berusaha merangkul tangannya, samudra terperangkap jaring cukup besar menariknya ke atas. Hana berteriak di dalam lautan, lalu berenang sangat cepat. Sam menyodorkan tangannya melalui sela jaring, namun. Mereka terpisah.
Dixon berteriak di atas kapal nelayan milik manusia jahat, yang terperangkap di dalam besi. Hana yang melihat mereka di sudut kapal milik sam, ketakutan setengah mati. Ia menangis memikirkan samudra yang tertangkap jaring nelayan kemudian melemparkannya ke dalam kurungan besi. Ia berusaha mendobraknya.
"Akhirnya kita menemukan duyung-duyung ini, betapa bodohnya kalian." Tertawa keras sambil merokok dan menaruh tangannya di pinggang.
Tiga nelayan jahat itu sudah mengetahui mereka sejak hana berada di pulau yang bertaburan emas, mereka bersembunyi mencari cara untuk mencuri emas dengan menyandera mereka.
"Hentikan.." Teriak hana membawa beberapa emas dari kapalnya. "Kalian menginginkan ini kan? Ambillah, lepaskan mereka. Lalu menodongnya dengan senjata."