Hana berada di tepi pantai putih bersama samudra, mereka tampak terkesan melihat manusia bermain selancar dan berjemur di pantai. Sekejap hana teringat kenangannya bersama alex, cafe yang dulu ia kunjungi berada tepat di sebelahnya.
"Hana, aku ingin mencicipi steak sapi." Menunjuk ke salah satu tempat makan di sebelah hotel.
"Kamu sudah pernah mencoba steak?"
"Tidak sekalipun, aku akan tahu ketika sudah sampai di sana. Dixon kamu ingin mencicipi makanan itu?"
"Terserah, aku akan mengikutimu." Sambil membawa topi berwarna putih, senada dengan warna pakaiannya.
"Hana menutup wajahnya menggunakan topi pantai, pakaian dress yang ia kenakan terlihat anggun dan manis. Beberapa perempuan di pantai takjub dengan dress yang ia kenakan di hiasin mutiara-mutiara yang tak pernah mereka temukan di dunia.
"Wow, aku belum pernah menemukan dress seindah ini. Dan, mutiaranya. Dimana aku bisa mendapatkannya." Salah satu perempuan yang berjemur di pantai.
"Aku rasa dia sebagai desainernya, apakah kamu mencium sesuatu?"
"Ya aku mencium wangi bunga mawar, sayang. Perempuan itu menutup wajahnya." Mereka terkesima.
"Sam, ini menunya kamu pilih yang mana? banyak menu steak berbagai varian rasa, aku rasa kamu akan menyukai menu steak lada hitam."
"Ya itu saja kita semua makan menu yang sama" Samudra melihat daftar menu lalu memilih minuman dingin, jeruk tanpa gula.
"Sam? Tanpa gula sedikitpun?"
Ia mengangguk lalu mengecup tangan hana, dixon memperhatikan perempuan tengah meja belakang melalui cermin di depannya. "Aku harap dia tak merasa di awasi" Bergumam dalam hatinya sambil tersenyum.
"Dixon..." Ujar sam.
"Ada yang membuatmu tersenyum? Siapa dia, apakah ketika wajahmu berada di kaca itu, membuatmu merasa tenang?" Samudra bergurau.
"Hahaha.. Tidak, Oo ya makanannya sudah berada di atas meja. Mari kita nikmati."
"Hana dan samudra saling bertukar minuman, menyilang tangannya. Maknanya jelas sekali mereka tenggelam dalam lautan cinta. Kemesraannya membuat dixon sedikit iri.
Seorang anak kecil berusia 9 tahun tak sengaja menyenggol lengan dixon, lalu bandananya jatuh. Hana yang melihat anak itu mengambil bandana segera menghampirinya, "Ini anak manis, wah bandana mutiara yang indah. Aku pernah menggunakan bandana ini, membelinya di toko sebelah."
"Terima kasih kak, aku rasa kita mempunyai selera yang sama. Bandana ini pemberian om ku." Ia menoleh ke luar, sosok alex menggunakan kaus biru dan celana pendek sedang berjalan ke arah mereka. Sontak, hana terkejut lalu. Kembali duduk kemudian menggunakan topi sebagian wajahnya tertutup.
"Om, kita duduk di samping meja kakak saja." Anak itu duduk santai sambil melihat hana yang tak mau menoleh.
"Hana, kamu tak menghabiskan makananmu? Samudra bingung dengan perilakunya yang tiba-tiba diam seribu bahasa. Ia hanya menggelengkan kepala.