Sebulan berlalu ia terperangkap di dalam rumah yang mematahkan sayap-sayapnya, seakan terjun bebas ke dalam dasar lautan tanpa bantuan oksigen.
Hana di perlakukan layaknya boneka yang hanya patuh memerankan perannya seperti yang ia inginkan, alex seorang pria yang posesif tak mengizinkannya keluar dari rumah tanpanya, tanpa alasan apapun.
Suara cincin terdengar gemerincing tergeletak di atas meja kaca, hana yang duduk menoleh pada alex yang mengeluarkan kedua cincin berwarna putih terdapat permata indah di bagian tengah yang sengaja ia pesan di salah satu toko perhiasan termahal.
"Hana, ganti pakaianmu. Kenakan gaun di patung itu," alex menoleh ke arah ruangan kaca di dalam kamar. Gaun berwarna keemasan yang berkilau memancarkan cahaya dari permata seperti cincinnya.
Ia berjalan perlahan lalu membuka gaun yang berada di patung kemudian masuk ke dalam kamar mandi, ia menyingkirkan beberapa kotak sabun dan beberapa perlengkapan mandi yang berada di atas meja dekat kaca. "Samudra tolong aku, datanglah. Aku tak sanggup lagi. Maafkan aku." Lalu ia duduk dan membungkukkan tubuhnya.
Tok..."Hana.." Suara ketukan pintu.
"Se..Sebentar alex aku kesulitan menggunakan gaun ini, tunggulah beberapa menit lagi"
"Baiklah, katakan jika memelurkan bantuanku" Lalu ia keluar dari ruangan itu.
Hana menutupi matanya yang sayu karena menangis, dengan make up yang cukup tebal lalu menggunakan lipstik berwarna cream muda, lalu ia membuka pintu dan menoleh ke luar kaca. Alex yang saat itu menatap hana menjatuhkan ponselnya lalu berjalan ke arahnya.
"Kamu terlihat sangat cantik" Alex meraih tangannya lalu membawanya ke halaman rumah di samping kolam renang yang luas bunga-bunga yang indah menarik perhatiannya. "Bunga yang indah" Ujar hana sambil tersenyum, ia teringat samudra.
"Ini hanya untukmu hana," lalu membawanya duduk di kursi yang di hiasi bunga. Hana menutup matanya beberapa menit seakan ia berada di hadapannya. Alex mengecup pipi. "Bukalah matamu hana"
Sepasang cincin berada di depan mata, "Aku menikah denganmu malam ini" Lalu menggunakan cincin permata ke dalam jari manisnya. Hana termenung menahan air mata.
Ia menyodorkan jarinya kepada hana, kemudian hana memasang cincin di jari manisnya sambil tersenyum tipis, pernikahan yang tak di inginkan olehnya.
Alex memeluknya dengan erat, ia menangis memohon padanya. "Jangan pernah tinggalkan aku hana" Setelah beberapa menit menikmati secangkir sirup dan makanan penutup ia mengangkat tubuhnya masuk ke dalam rumah.
***
Perjalanan samudra menuju pulau tempat ia kembali, hatinya gelisah dan hampa bagaikan tertusuk duri, sorot matanya penuh dengan tanda tanya. "Sam, aku yakin hana di culik oleh mantan kekasihnya. Percayalah padaku. Bukankah kamu mengatakan pria itu sangat cemburu padamu." Dixon mendekatinya merangkul bahunya dari samping.