Suamiku Ikan Duyung

Akoyapearl
Chapter #17

Chapter 17

Rasa bersalah merona di wajahnya, ia harus mengakui kesalahannya pada hana. Membuka pintu perlahan masuk ke dalam kamar. Ia terdiam cukup lama alex lalu memberikan secangkir teh hangat dan makanan untuknya. 


"Hana.. Maafkan aku" Menyodorkan teh hangat, ia terbaring di atas ranjang. Matanya sayu pucat pasi, terdiam tanpa sepatah kata. Alex menyimpan teh di atas meja. Membaringkan tubuhnya memeluk hana dan mengelus rambut. 


"Masih marah padaku? katakan sejujurnya, jangan melakukan kesalahan yang sama berusaha lari dariku hana." Ia hanya mengangguk lalu menutup matanya. Tiba-tiba pikiran hana muncul ketakutan, ia tak menyukai pria yang kasar. Namun alex membelainya dengan lembut lambat laun perasaan takut itu memudar. 


Samudra menginap di rumah jade dengan dixon di dalam satu kamar yang sama, jade mengetuk pintu lalu membuka pintu kamar. 


"Sam polisi tak menemukan bukti apapun di rumahnya, apa sebaiknya kita yang mendatangi alex." Sambil mengusap keningnya ke khawatirannya kian memuncak. 


"Aku sudah merencanakan itu sebelum kamu mengatakannya, baiklah kita pergi sekarang." Samudra dan jade pergi meninggalkan rumah, dixon menjaga sona yang di kurung di dalam ruangan itu. 


"Villa ini milik alex apa perlu kita menggeledahnya?"


"Aku akan masuk ke dalam, tunggu saja di mobil jade." Samudra keluar dari mobil lalu berjalan naik ke atas pagar melompat. Terlihat petugas jaga sedang menonton televisi dan layar cctv di sampingnya yang nampak mati tak menyala. Ia menyelinap masuk ke dalam villa. 


Menggeser gagang pintu yang tak terkunci lalu masuk penuh kehati-hatian, ia mencari ruangan milik alex. Ketika ia sampai di workspace. terdengar suara kaki melangkah menghampirinya. 


Alex bersembunyi di belakang pintu, petugas jaga memeriksa ruangan lalu membuka pintu ruangan milik alex dan tak menguncinya. Ia kembali pergi keluar. 


Samudra berjalan sedikit cepat masuk ke dalam ruangan alex, kemudian menyimpan kunci ke dalam saku celananya. 


Beberapa rak sekat dan tertutup di sebelah kursi dan meja, beberapa berkas berjejeran di dalam rak. Ia menarik satu berkas mengeceknya selembar demi selembar namun tak mendapatkan apapun. 


"Aku tak percaya ia menyembunyikan hana di rumah itu, aku harus mendapatkan alamat rumahnya. Bisa saja ia memiliki beberapa rumah. Bahkan polisi tak menemukan apapun." Keluhnya sambil mengecek beberapa berkas. 


Setelah satu jam berlalu ia membuka laci di meja, menemukan beberapa foto miliknya bersama dengan beberapa perempuan namun hanya foto hana yang ia simpan di dalam album bersama dirinya. 


Samudra menarik napas lalu meletakkan foto itu kembali ke dalam laci, ketika ia menoleh ke bawah meja terlihat selembar kertas jatuh di lantai. Ia pun membawa kertas itu lalu membacanya sambil duduk dan termenung. Alex menulis kisah cintanya bersama hana bahwa ia akan merebut kembali hana dari samudra yang ia tulis sebagai pria pengganggu hubungannya. 


Lihat selengkapnya