Suamiku Ikan Duyung

Akoyapearl
Chapter #18

Chapter 18

Keesokan harinya...


Alex merapikan pakaiannya menaruhnya di dalam koper, karena ia sangat takut persembunyiannya diketahui oleh seseorang. Hana terdiam duduk di dekatnya sambil merapikan beberapa kosmetik yang alex berikan padanya.


"Kita akan pergi ke new york, hingga kabarmu meredup dengan sendirinya. Aku tak tahan melihat fotomu tersebar di seluruh kota ini." Ujar samudra yang gelisah.


Hana mengangguk lalu ia berdiri berlari ke wastafel kamar mandi, terdengar suara muntah hingga membuat alex berjalan cepat menghampirinya.


"Kamu baik-baik saja? Akan ku bawakan air hangat" Mendekapnya membawanya duduk di atas sofa. Lalu menekan air panas di dispenser. Memberikannya pada hana.


"Tubuhku tak enak dan terasa mual, rasanya kepalaku pusing." Keluh hana menyandarkan tubuhnya.


"Akan ku telepon seseoranng, dia dokter pribadiku bisa menjaga rahasia. Aku akan memberikan uang penutup mulut padanya, tak memberi tahu kepada siapapun." Sahut alex yang berjalan keluar kamar. Menekan tombol lift, ponsel tertinggal di atas meja makan lantai dasar.


Mengecek ponsel mencari nomor kontak dokter ronal, "Hallo.. Apakabar dok, Bisakah malam ini datang ke rumahku."


"Ya, kebetulan aku berada dekat dengan rumahmu, mengecek kesehatan pasien"


"Baiklah, aku tunggu. Terima kasih." Telepon terputus.


30 menit berlalu dokter ronal masuk ke dalam kamar bersama alex yang nampak khawatir, dia teridur di atas sofa.


Sekejap dokter itupun menatap wajah hana yang terasa tak asing, "Aku seperti mengenalnya" Lalu duduk di samping hana yang terbaring lemas. "Tentu saja kamu mengenalnya, berapa banyak uang yang kamu inginkan? Diam dan tutup mulutmu." Sahut alex.


"Ya aku tahu, sudah lupakan. Akan ku lihat kondisi kesehatannya." Sekitar 10 menit ia duduk dan terlihat bingung.


"Bagaimana keadaannya? Dia masuk angin atau?"


"Dia hamil.. Selamat alex, kurasa sudah cukup. Semoga kalian berbahagia." Sambil merapikan barang-barangnya.


"Kalian akan pergi berlibur?" Menoleh ke bawah melihat beberapa koper di lantai.


"Tunggu dokter, apa kamu yakin?" Alex berada lebih dekat lagi, lalu memberikan uang ke dalam amplop.


Dokterpun membuka amplopnya lalu mengangguk, "Dia baik-baik saja jangan membuatnya lelah" Lalu mereka berjalan masuk ke dalam lift, hana yang mendengar ucapan dokter menangis tak percaya. Seakan kebahagiaannya bersama samudra di rampas olehnya. Trauma masa lalu membuatnya sulit mempercayai alex.


Lihat selengkapnya