Samudra membawa hana dan safira ke sebuah pulau yang indah, bersama glow. Hana membenamkan tumit ke dalam pasir dan menatap langit-langit ini tempat peristirahatan yang unggul baginya.
"Aku menyukai tempat ini" Teriak safira memeluk glow iapun meringkik.
Hana dan samudra berenang lalu menyelam ke dasar laut memikat hatinya, kekayaan tersembunyi yang melimpah tersimpan di dalam rumah kerang yang sangat besar. Milik samudra jika saja ia hidup di kota lerven maka dia lah pria terkaya.
Mereka berenang ke dalam ruang mewah bertabur permata dan emas, berkilau bagaikan cahaya bulan. Lalu menerobos masuk ke dalam ruangan yang penuh dengan kepiting, mereka bekerja sama menjaga kekayaan milik samudra yang di kelilingi hiu putih.
Samudra memeluk hana lalu memberikan kalung permata berwarna putih yang bercahaya, lalu mengajaknya masuk ke dalam cermin tubuhnya tembus. Seketika ia berada di sebuah pulau yang berbeda namun air tersebut berwarna biru bagaikan langit-langit yang indah.
Beberapa burung terbang tinggi menyambut mereka yang datang ke pulau tersebut, pasir yang bertabur mutiara membuat tubuh hana terbaring di atasnya.
"Aku tak bisa berkata apapun tentang pulau ini, melebihi ekspektasiku." Hana tersenyum lalu menarik samudra tidur di tas pasir.
Mereka tertawa dan berbahagia berlari ke dalam pepohonan yang hijau lalu dedaunan jatuh bersamaan warnanya berubah menjadi cahaya ketika tertiup angin.
"Hana kita akan kembali ke kota lerven membawa ayahmu tinggal di tempat ini dan aku akan mencarinya."
"Aku merindukan ayah dia akan khawatir dengan keadaanku yang tak ada kabar hingga saat ini, ia akan gelisah."
"Tentu saja ia akan gelisah, karena puterinya menghilang. Aku tak mengerti apa yang alex pikirkan. Cinta yang tulus tak akan membiarkan tubuhmu penuh dengan luka, maafkan aku hana."
"Lupakan. Aku akan menata hidupku mulai saat ini." Sambil berjalan perlahan memetik bunga.
"Dengarkan hana aku akan menikahimu secepatnya, kita akan membangun kehidupan baru di pulau ini. Semoga saja ibuku kembali." Sambil meraih tangan hana yang tampak kikuk. "Ibumu juga akan secepatnya di temukan"
"Sekarang" bisiknya lembut, "Kita pulang." Mereka berenang masuk ke dalam cahaya berbentuk pintu lalu tiba di rumah kerang. Beberapa kepiting menyediakan buah-buahan yang berbentuk bulat. Hana membawanya lalu berenang ke permukaan.
Safira melambaikan tangan lalu berenang bersama mereka, "Ibu bisa berenang tanpa bantuan oksigen, apakah menyelam ke dasar laut." Ujar safira sambil berdiri mengayuh kakinya.
"Ya ibu bisa berenang sangat jauh, lalu seekor kepiting memberikan buah-buahan untukku. Makanlah apakah rasanya manis."