Setelah beberapa bulan mereka sampai di sebuah lautan yang dingin, membuat tubuh alex menggigil. "Panggil semua kelompokmu robert dan masuklah ke dalam kapal." Sambil berjalan ke dalam membawa mantelnya yang tebal juga sarung tangan.
"Tunggu di sini aku akan kembali" Tubuhnya berubah menjadi setengah gurita lalu merayap melompat ke laut.
"Makhluk yang kuat kalian menahan dinginnya es, mustahil tubuhku akan baik-baik saja berenang di lautan ini."
Mereka berkumpul cukup banyak hanya beberapa kelompok yang ikut masuk ke dalam kapal, raja gurita meminta raja laut bernama venus di bawa ke istana es. Lalu di penjara, ia akan menguasai semua lautan dan pulau.
Brak...
Manusia setengah gurita bertubuh lebih besar dari robert, lalu beberapa gurita yang bertubuh lebih kecil. Berada di kapal.
"Manusia yang patut kita hargai karena ia membenci musuh yang sama" ujar gurita bertubuh besar bernama amagon.
Setelah mereka melewati laut putih semua gurita melompat ke laut, mencari duyung yang berkeliaran. Ia akan membawanya sebagai tawanan. Yang ia dapatkan hanya satu kuda laut kecil yang mengetahui dimana keberadaannya.
Melompat ke dalam kapal bersama kuda laut ia berdiri di atas meja. "Aku tahu dimana duyung itu bersembunyi, istananya megah berada di dasar laut. Aku menguntit samudra saat berenang bersama kelompoknya." Ujar kuda laut.
"Ikutlah bersama kita akan ada hadiah untukmu, sangat cerdas. Jadilah mata-mata." Sahut gurita besar bernama amagon.
"Baiklah aku akan bersedia membantu kalian" Kuda laut memberi tahu jalan menuju istana raja hingga berbulan-bulan. Alex berenang hingga ke daratan. Ke sebuah pulau dimana hana dan anaknya berada di rumah berbunga.
Kelompok gurita menyerang duyung yang berenang menuju ke istana, lautan berubah warna hitam pekat. Lalu berubah menjadi jernih. Samudra yang berada di rumah berbunga bersama hana bermain di kolam ikan.
"Sam istana di serang sekelompok gurita mereka cukup banyak dan terlihat kapal milik manusia di seberang pulau" Teriak dixon.
Samudra menyembunyikan hana, safira dan glow berada di dalam rumah dedaunan yang tak akan mudah di temui oleh siapapun. Ia berlari bersama dixon lalu terlihat alex berdiri melewati beberapa pohon.
"Mereka bersekongkol dengannya berhati-hatilah, cari jalan yang tak terlihat olehnya." Bisik dixon. Samudra berjalan menghampiri alex tak mendengar ucapannya.
"Tinggalkan dia kita harus mempertahankan istana dan menjaga raja" Samudra tetap berjalan.
"Kamu mencariku" Teriak samudra. Sambil melemparkan pasir pada wajahnya dari jarak jauh.