Suamiku Ikan Duyung

Akoyapearl
Chapter #24

Chapter 24

Satu tahun kemudian...


Hana dan samudra menikah di sebuah pulau emas yang tersembunyi dekat dengan pulau putih, dimana rumah berbunga yang mereka tempati sebelumnya.


Hiasan bunga permata penuh cahaya raut wajah bahagia dari lubuk hatinya terpancar di wajah kedua pengantin, samudra yang tampan bola matanya berwarna cokelat. Terlihat lebih menawan terlebih hana sebagai pengantin perempuan yang memancarkan kilauan di wajahnya.


Senyumnya menembus hingga relung hati, jedi yang di temukan saat mereka pulang ke kota lerven hadir di pernikahan nan indah bersama isterinya yang bernama lilan. Dan, kakak perempuannya yang bernama jasmin memegang erat tangan venus yang saat itu penuh canda tawa bersama jedi.


Safira sebagai puteri kecil yang cantik bermain bersama glow di taman bunga di mana tempat itu sebagai ikrar pernikahannya yang sudah bertukar cincin. Hana dan samudra memiliki cincin permata yang serupa ketika bulan purnama tiba akan bersinar beribua-ribu kali lipat lebih bercahaya.


"Hana aku bahagia akhirnya kita menikah, jangan pernah melupakan kenangan ini." Samudra berlutut lalu meraih tangannya mengecup lalu mempersilahkan hana masuk ke dalam kerang mutiara yang besar. Dimana di dalam sana terdapat ranjang emas permata yang indah. Membawanya masuk ke dalam lautan bertabur mutiara. 


Mereka berdua meninggalkan tempat itu, sementara kedua orang tuanya berjalan masuk ke dalam istana emas bersama cucunya safira.


"Aku tak akan mengganggu bulan madunya kita bersenang-senanglah di pulau ini." Jasmin tertawa tipis.


"Kitapun mengalami momen seperti itu bukan, biarkan mereka berbahagia." Sahut lilan sambil mengelus glow yang ikut masuk ke dalam istana emas.


"Kakek aku ingin makan buah cherry berikan buah itu." Menarik tangan jedi. Ia tersenyum lalu tertawa melihat raut wajahnya yang cemberut, memberikan buah itu dari keranjang pengawal.


Saat mereka hendak masuk ke dalam istana beberapa kelompok gurita menyerang lalu memanah venus, jedi, jasmin dan lilan. Panah terakhir meleset ke tubuh safira yang bukan sebagai sasarannya. Karena james dan tio berada di dekatnya.


Pengawal semua cepat masuk ke dalam istana lalu menutup pintu emas, james dan tio terengah-engah menggapai safira dari jauh tetapi ia tak tertolong. Pintu hampir tertutup mereka berlari dengan cepat. 


"Sial gurita mengetahui persembunyian ini. Apa yang akan kita lakukan james." Ujar tio sambil mengambil tombak dimana bagian ujungnya runcing.


"Tenangkan dirimu. Kita akan menyelinap mencari jalan keluar menemui samudra ke dalam dasar laut."


Mereka masing-masing membawa tombak, pintu emas yang kokoh sulit di dobrak karena cahaya melindunginya di setiap pintu istana emas. Banyak kekayaan emas permata melimpah lebih berharga dari luar istana yang bertaburan di halaman dan bukit.

Lihat selengkapnya