James memberi kabar pada samudra yang saat itu bersama hana di istana emas, mereka bersiap-siap meninggalkan pulau itu. Samudra membawa banyak emas dan permata untuk di bawa ke dalam kapal miliknya.
"Hana sudah jangan khawatir mereka akan baik-baik saja. Ingat satu hal, kita akan membeli rumah di sana. Alex akan mengejar kita mengetahui tempat tinggal jedi. Ku rasa ide ini baik untuk kedepannya." Ujar samudra. Hana menganggukkan kepala.
Mereka sudah bereda di dalam kamal bersama kedua temannya yang bernama tio dan james. Sementara pengawal menjaga istana. Hana menyandarkan kepalanya pada samudra sambil melihat lautan yang bergelombang.
"Aku mendengar suara venus berteriak setidaknya kita mengetahui bahwa mereka masih hidup. Bagaimana cara kita menyerang alex yang di jaga oleh gurita dan amagon. Mereka pandai memanah walaupun terkadang meleset." Ujar james.
"Kita akan menyerang mereka meminta pertolongan saka manusia setengah piranha. Ajaklah bergabung dengan kita." Sahut samudra.
Setelah berada di tengah lautan yang sangat dalam james dan tio melompat ke dalam laut. Mencari manusia setengah piranha yang hidup di goa bawah laut yang lebih dalam dari lautan lainnya, ketika sampai di depan pintu goa. James berenang bersama tio perlahan melewati kegelapan.
"Kalian kelompok ikan duyung ada apa datang ke istanaku." Ujar seorang manusia setengah piranha yang keluar dari kegelapan dan di terangi sedikit cahaya namun wajahnya saja yang terlihat.
"Aku di utus oleh pangeran meminta pertolongan padamu. Untuk menyerang sekelompok gurita yang bersekongkol dengan manusia mereka berada di kota lerven." Tegas tio pria berambut pirang bermata hijau.
"Apa masalah kalian dengannya. Apakah merebut kekuasaan setahuku dari jaman nenek moyang mereka saling merebut kekuasaan selalu menjadi masalah utama."
"Ya salah satunya. Merekapun membawa raja laut dan puterinya hana isteri samudra."
"Baiklah kita akan pergi sekarang aku akan membawa pengawalku yang paling kuat, sungguh biadab perilaku manusia itu. Gurita di jadikan teman yang baik ku rasa mereka tak ada belas kasihan. Suatu saat nanti ia akan di lemparkan ke dalam laut." Sambil berenang bersama pengawal.
Pemimpin manusia setengah piranha memiliki taring yang tajam yang siap menggigit siapapun yang membuatnya terancam. Sehingga musuhnya mati seketika tanpa menggunakan peralatan apapun.
Wajahnya merah kebiruan begitu juga tubuhnya ketika berubah menjadi ikan piranha. Mereka memanggil namanya saka kekuatannya melebihi ikan hiu yang postur tubuhnya lebih besar darinya.
Ketiga piranha melompat ke kapal mendekati samudra yang sedang berdiri, menatap wajahnya dengan sedikit membungkuk.
"Pangeran aku ikut bersamamu. Bersama kedua pengawal." Ujar saka.
"Terima kasih saka, mereka membunuh ibu dan kedua orang tuanya. kenalkan ini hana isteriku." Samudra menepak bahunya yang tebal dan kekar.
"Salam kenal puteri hana. Aku akan berusaha membantu kalian. Menyelamatkan raja dan puterimu."
"Duduklah kita makan siang. Bagaimana keadaan kelompokmu yang lain apakah mereka baik-baik saja." Samudra duduk di samping hana sambil memotong kentang bakar yang di masak olehnya.