Suamiku Ikan Duyung

Akoyapearl
Chapter #34

Chapter 34

Samudra bersama serga berada di rumah besar yang terletak di kota lerven setelah beberapa hari berada di istana kerang.


Mereka berdua menanam bunga di halaman rumah langsung tumbuh mekar berwarna putih. Serga memetik beberapa bunga lalu menaruhnya di atas tangan seketika bunga itu berubah menjadi serbuk lalu di tiupkan kepada wajah samudra.


Wajahnya bercahaya bagaikan bulan lalu tubuhnya melayang di tutup oleh gelembung. Ia merasakan sesuatu dari telapak tangan berubah bercahaya kecil berwarna biru lalu meremas cahaya yang keluar dari tangan kemudian gelembung itu terbang bersama serga yang melompat ke dalam.


Sekejap sudah berada di halaman rumah yang penuh dengan pengawal yang berada di depan pagar. Samudra menghajarnya hingga terpental dua kali lipat kekuatan seorang ikan duyung. 


Salah pengawal jatuh tak berdaya hingga berusaha mengangkat tubuh, serga segera mencekik lalu menginjak tangannya yang memegang tombak.


Setelah menghajar semua pengawal yang berada di luar ia masuk ke dalam mematikan infra merah terlebih dahulu. Sebelum pengawal mati memberikan kode mematikan infra merah tersebut.


Samudra berlari mengejar utara yang masuk ke dalam ruangan. Namun, tiba-tiba tangga di hancurkan olehnya membuat samudra dan serga mengeluarkan tenaga dalam kemudian melompat ke atas. 


Samudra berlari sangat kencang lalu menarik utara yang berusaha berlari membawa hana ke dalam pintu rahasia. 


"Jangan membawa hanaku" teriak samudra.


"Ini isteriku apakah kamu sudah gila sam" sambil menendang tubuhnya hingga terpental memecahkan kaca. Hana yang marah melihat perilaku utara menyingkirkan tubuh utara lalu membantu samudra merangkul penuh kasih sayang.


"Kita pergi dari sini sam" bisik hana yang siap berlari bersamanya. Ketika utara hendak melawan serga datang dengan tubuh besar yang segera menghadang.


"Jangan ikut campur urusanku dengan mereka" ujar utara berteriak sangat keras. Yang keras jangatnya di pukul beberapa kali oleh serga tak membuahkan hasil.


Lalu mengangkat tubuh serga yang besar di lemparkan ke luar jendela hingga pecah berkeping-keping. Berjalan perlahan menginjak tangan yang berusaha menggapai kakinya.


Hana terdiam sejenak di tengah jalan ketika berlari bersama samudra. Kemudian duduk sebentar meremas pundaknya alangkah terkejut ia menarik ranting bunga keluar dari pundak sepanjang satu meter.


Ketika ia menarik habis hingga ujung ranting beberapa bunga segar berjatuhan luka tersebut tertutup dengan sendirinya.


Kedua bola mata hana berubah kembali berwarna cokelat, air mata samudra menetes hingga ke pipi. "Hana" memeluknya dengan erat. "Samudra apa yang aku lakukan di sini" ujar hana tak mengingat kejadian sebelumnya.


"Akan ku jelaskan nanti ketika sampai di rumah" sahut samudra.


Menggendong tubuh hana yang lemah kemudian berlari cukup kencang. Membuat semua dedaunan seperti tertiup angin.


Utara pewaris kekuatan sihir jatuh ke bawah taman setelah serga meniupkan serbuk bunga yang ia tanam di halaman rumah samudra. Matanya tertutup rapat sulit terbangun dari tidur jari tangan yang bergerak seketika kaku.


"Jangan melawanku dengan kekuatan sihirmu yang tak ada apa-apanya dengan diriku. Raja kerang menyimpan semua rahasia untuk melawanmu yang seenaknya saja melakukan kerusakan." Sambil membalikkan tubuhnya kemudian berlari ke luar meninggalkan rumah.


Hana menyentuh wajah samudra lalu memeluk erat. Ia sangat bahagia akhirnya bisa bertemu dengan hana yang sangat ia rindukan.


"Aku tak mengingat apapun sam setelah dirimu pergi menemui alex" ujar hana yang merasakan kesedihan yang teramat dalam.

Lihat selengkapnya