Setelah mendapat izin dari sang adik perempuannya, Rio segera mengonfrimasi Verga bahwa ia akan ikut mengawal tim Jaya FC, yang akan bertandang ke Kota Devata. Rio merasa sangat bersyukur, karena ini pertama kali Rio bisa mengawal laga away-nya Jaya FC.
The Yellows tentu tidak akan membiarkan klub kebanggaanya berjuang sendirian, sebagai loyalitas para suporter akan ikut mengawal tim kebanggaanya, entah berapa jarak yang akan mereka tempuh, berapa uang yang akan mereka keluarkan, demi pertaruhan harga diri terhadap klub kebanggaan, ketika berlaga di kandang lawan.
Jarak tempuh dari Kota Jaya menuju ke Kota Devata memang sangat jauh, mereka harus menempuh perjalanan itu menggunakan jalur udara. Dan pastinya, The Yellows harus rela mengeluarkan uang sakunya dengan jumlah yang tak terkira.
Itu semua mereka lakukan karena cinta, mereka mensyukuri apa yang mereka lakukan, dan mereka percaya mengawal tim kebanggaan dengan cinta, tidak membuat mereka jatuh miskin.
Rencananya, para kelompok The Yellows akan berangkat jumat pagi, kemudian menginap di sana selama satu malam, dan pertandingan akan diselenggarakan sabtu sore.
***
Tiba di hari keberangkatan, seperti biasa para kelompok The Yellows berkumpul di Stadion Sidjaya. Mulai dari kelompok tribun timur dan tribun selatan, bersatu dalam keberangkatan laga tandang. Inilah ciri khas Suporter Jaya FC, mereka tidak mempedulikan mana kelompok Bara Timur dan Black Yellow Boys, di laga away mereka hanya membawa satu nama The Yellows.
Beberapa kendaraan bus mulai terjejer di depan stadion, yang akan mengantar Kelompok The Yellows menuju bandara. Rio, Gesya, dan teman - temannya memasuki bus yang disediakan khusus kelompok BYB.
Scarft tampak bergelantungan di jendela bus, ada juga yang membawa peralatan perkusi, bendera besar, dan spanduk. Rio duduk di salah satu bangku bus, di sebelahnya ada Gesya dan Siska salah anggota Black Yellow Girls.
Tak lama kemudian, para rombongan bus satu per satu telah beranjak keluar, dari area stadion menuju bandara. Selama di perjalanan, nyanyian chants tak henti – hentinya dinyanyikan, di dalam bus terdengar lagu – lagu penyemangat yang dihentakan, seperti halnya saat di stadion.
Terlihat warga – warga di jalan yang sempat mengetahui di dalam bus terdapat rombongan suporter, karena beberapa scraft tak sengaja mejulur keluar melalui jendela bus. Mereka bersimpati melambaikan tangan, dan memberikan apresiasi terhadap kelompok The Yellows yang akan berangkat away.
Sebuah kebanggaan terasakan dari Rio, yang mengetahui begitu antusiasnya para suporter The Yellows, yang berangkat mengawal tim kebanggaannya bertandang. Bagi orang – orang awam, pasti tidak bisa membayangkan begitu antusiasnya mereka, menempuh jarak yang begitu jauh, mengeluarkan beberapa banyak hartanya. Itu semua, mereka lakukan demi menghadiri tim kebanggaannya bertandang.
***
“Selamat datang, para saudaraku.”
Sebuah pemandangan yang cukup mengharukan, ketika sampai di bandara Kota Devata, sekelompok Suporter Klub Devata menyambut kedatangan rombongan Suporter Klub Jaya FC sebagi tim tamu.
Dari sini, Rio dapat merasakan begitu harmonisnya saat bertemu dengan kelompok suporter lawan, memang ritual awaydays menjadi ajang silaturahmi kelompok suporter berbeda klub. Saling bertemu, berjabat tangan, dan yang terpenting saling mengikat tali persaudaraan antar sesama suporter.
Momen paling mengharukan yang dilakukan oleh suporter tuan rumah, yaitu kelompok Devata Boys menyediakan kenderan beberapa bus, yang akan mengantarkan rombongan The Yellows dari bandara menuju penginapan.
***
Tiba di hari Jaya FC berlaga, para suporter The Yellows berkumpul di area stadion, berbaur dengan suporter tuan rumah, dan warga – warga setempat. Tampak suasana sangat damai, bahkan sempat ada canda tawa antar kelompok The Yellows dan kelompok suporter tuan rumah. Sungguh harmonisnya mereka, walaupun berbeda warna kebanggaan, tapi mereka masih tetap berbaur dan bergurau bersama.
Jelang pertandingan dimulai, gerbang stadion pun dibuka. Rio, Gesya, dan suporter The Yellows memasuki stadion, menempati tribun suporter khusus tamu. Di dalam stadion, Rio merasakan ada getaran hebat yang menembus tubuhnya, entah apa yang ia rasakan saat memasuki stadion lawan, bak seperti masuk di medan perang.
Bendera berukuran besar mulai dipersiapkan, spanduk – spanduk bertuliskan tim kebanggaan dibentangkan, memenuhi pagar tribun khusus suporter tamu. Hal ini menandakan bukan saatnya untuk bersenang – senang, dan ini sudah saatnya untuk bertempur demi harga diri sebuah kebanggaan.
Nyanyian chants menggema, saat punggawa Jaya FC melakukan pemanasan. Berharap suara dari tribun tamu dapat didengar oleh sang punggawa, bahwa The Yellows telah hadir di sini, dan akan mengawal perjuangan mereka.
Ramdani Aras salah satu pemain klub Jaya FC, menyempatkan waktunya untuk menghampiri tribun tamu yang ditempati oleh The Yellows. Ia memberikan apresiasi atas kehadiran mereka, yang susah payah menempuh jarak jauh demi mengawal tim kebanggaanya.