Suara Puitis Pacar Online-ku

Bulan Separuh
Chapter #5

Sebuah Pertaruhan

Sejak dulu beginilah aku. Setiap aku punya angan-angan yang tinggi, bagiku itu hanya seperti sedang bermain layang-layang. Hanya untuk dinikmati ketinggiannya, tapi usaha yang kulakukan tetap sebatas mengikuti kondisi angin, menarik tali dan mengulurnya, tidak lebih.

Terkadang aku punya niat yang menggebu-gebu, seperti saat bermain Greddy di mana aku menginginkan kemenangan. Modal awal koin yang kupunya berjumlah tiga ribu koin virtual, biaya untuk memasang taruhan minimal adalah lima ratus koin. Bila beruntung aku bisa dapat blok yang menggandakan sebanyak lima belas kali lipat. Bayangkan kalau taruhan yang kupasang bukan lima ratus, melainkan seribu koin. Jadi, bukan tujuh ribu lima ratus yang kudapat melainkan lima belas ribu. Lalu bagaimana jika aku mempertaruhkan semua koin yang kupunya, yaitu tiga ribu? Bukankah kemenangan yang bisa kudapat adalah empat puluh lima ribu koin virtual?

Namun sayangnya, permainan taruhan tidak selalu memenangkan pemainnya. Tebakan orang lebih sering meleset lalu modal awal pun bisa hangus begitu saja. Bayangkan ketika dari modal awal hanya tiga ribu koin lalu pemain Greedy bisa menghasilkan seratus dua puluh ribu koin, tapi kemudian dalam sekali klik jumlah koin sebesar itu bisa menjadi nol karena tebakan yang meleset. Bayangkan betapa patah hatinya pemain Greedy itu. Seseorang itu akan jauh lebih patah hati daripada yang hangus hanya tiga ribu koin.

Apa yang dihasilkan oleh patah hati? Tentu saja dendam. Merasa pernah menang sebanyak seratus dua puluh koin, masa tidak bisa sekali lagi menang? Sayangnya kemenangan membutuhkan modal untuk taruhan. Darimana modal yang sedikit itu didapatkan? Darimana lagi kalau bukan membelinya dengan uang, baik via transfer rekening atau saldo isi ulang.

Lalu yang tadinya menang empat puluh lima ribu koin dirasa sebagai sebuah kemenangan besar, tapi karena pernah merasakan menang seratus dua puluh ribu maka empat puluh lima ribu itu dirasa bukan apa-apa, tidak ada artinya. Lalu bagaimana apabila tidak satu pun kemenangan diperoleh sedangkan modal yang tadi dibeli telah hangus semua?

Adiksi, itu jawabannya. Orang-orang akan melakukan apapun untuk memberi makan nafsunya dalam bermain Greedy walau itu harus menguras hartanya habis-habisan.

Ini bukan tentang menang dan kalah, melainkan tentang siapa yang paling berani mengambil resiko. Dan ini bukan tentang kesenangan bermain Greedy, melainkan tentang bagaimana cara mengontrol diri.

Aku tengah asik berada dalam ruang obrolan virtual di mana orang-orang di dalamya ada sebanyak lima belas kursi, semuanya sedang on mic berbicara. Orang-orang di dalam ruang obrolan ini sedang Mabar (Main Bareng). Permainan Greedy di apkikasi ini berlangsung secara realtime dan orang-orang bisa sama-sama menyaksikan siapa pemenang yang paling banyak menang taruhan.

"Yah, mana gua tadi pasang udang, eh yang keluar malah wortel!"

"Rungkat gua, Cok! Koin punya gua, gua pasang semua. Gua all in. Ludes, ludes."

Lihat selengkapnya