"Hai Usop, selamat malam. Bagaimana kondisimu sekarang?" Sebuah sapaan hangat yang mengawali siaran Kenanga pada malam hari ini.
"Jadi, teman-teman, tenyata si Usop ini baru saja mengalami kesialan. Beliau ini baru saja mengalami kecelakaan motor. Pantas saja acara kita kemarin yang seharusnya Usop jadi guest star-nya malah ga join dan ga ada kabar saat itu," lanjut Kenanga.
"Usop menghilang dari line," ucap seorang pendengar dari kolom komentar.
"Ya, untung ga has been slain ya? Hahaha..." balas Kenanga. Sebuah candaan yang membuatku senyum-senyum sendiri. Ternyata Kenanga main game ML juga.
"Kapan-kapan mabar yuk?" ucapku melalui kolom komentar.
"Aku udah ga main ML, Usop. Dulu pernah. Em, sekitar empat bulan yang lalu dan itu pun cuma coba-coba karena penasaran. Kalau sekarang-sekarang sih waktunya yang belum ada buat main ML," jawab Kenanga. Ya, tentu saja. Untuk seseorang seperti Kenanga pasti ada hal penting lain yang bisa dilakukannya daripada sekedar bermain ML. Hanya menghabis-habiskan waktu saja, bukan?
"Oh iya, Usop... Pertanyaanku belum kamu jawab, nih. Gimana kondisimu sekarang?" tanya Kenanga. Aku pun menjelaskan dengan singkat dari kolom komentar bahwa aku baik-baik saja dan masih bisa mengikuti siaran ini tanpa terganggu dengan kondisi apapun.
Inilah yang bisa kulakukan, masih terus setia mengikuti siaran pujaan hatiku. Akan sepi rasanya hari-hariku kalau sehari saja aku belum berjumpa dengan suara yang menenangkan ini. Seolah seluruh rasa capek karena sudah bekerja seharian ini luruh seketika begitu aku mendengar suara Kenanga.
Di balik niatanku untuk mendekati Kania, tentu saja Kenanga masih menjadi prioritas utamaku bermain aplikasi ini. Kuperhatikan sejak awal Kenanga membuka siaran dulu, Kania belum pernah sekalipun masuk ke sini. Namun, entah juga kalau Kania masuk menggunakan akun kecil. Aku rasa sepertinya tidak, daripada menggunakan akun kecil untuk masuk ke dalam siaran Kenanga tipe perempuan seperti Kania akan lebih mementingkan lingkar pertemanannya. Soalnya aku perhatikan Kania selalu online bersama-sama orang yang itu-itu saja dan jarang keliling ruang siaran sendirian.
Aku pun dapat menyimak siaran yang Kenanga bawakan dengan nyaman. Ada beberapa pendengar yang memberanikan diri untuk on mic membacakan puisi atau bernyanyi akustik setelah Kenanga persilakan pada sesi khusus. Aku memperhatikan mereka. Aku saat ini hanya bisa diam menyimak saja, entah kapan aku bisa seberani mereka untuk menampilkan bakat seperti itu.
Acara siaran Kenanga pun berakhir. Tidak seperti para pengguna lain yang kebanyakan tak kenal waktu untuk online di aplikasi ini, waktu online Kenanga terbatas. Ia hanya bisa ditemui saat melakukan siaran atau waktu-waktu tertentu seperti saat melangsungkan obrolan lingkup agensi atau saat ruang obrolan yang 'mewah' itu berlangsung.
Seusai dari siaran Kenanga, aku pun mencari teman-teman terdekatku yang sedang online, kemudian aku bergabung di ruang obrolan mereka. Seperti biasanya, akan ada banyak waktu untuk obrolan yang tidak seberapa penting ini dan beberapa waktu hanya berisi akun-akun yang sedang parkun sambil mendengarkan seseorang curhat atau gibah.