Pementasan drama suara mulai berlangsung. Sambil menanti bagian Kenanga dan Sastra, aku turut menikmati jalannya cerita yang dipentaskan. Aku sudah merubah nama akunku dari Horun jadi Usop.
Kenanga belum duduk di kursi virtual karena belum gilirannya untuk tampil, tapi ia sudah tiba di ruang siaran ini. Sebelumnya ia sudah memberitahuku bahwa perannya adalah sebagai Aishah, jadi username itu yang sedang ia gunakan lengkap dengan foto profil artis bercadar.
Aku pun menyapanya melalui kolom komentar dengan menandai namanya. Aku memberi emoticon bergambar hati dan ucapan-ucapan penyemangat. Sayangnya, Kenanga tidak membalas typing-an yang kukirim itu.
Jangan-jangan Kenanga enggan melakukannya karena sedang ada Sastra di sini, lawan mainnya yang berperan sebagai Fahri itu. Entahlah, bisa jadi Kenanga sedang fokus mempersiapkan bagiannya sampai tidak sempat melihat kolom komentar.
Aku kembali mengirim pesan di kolom komentar dengan menandai akun Kenanga, tapi lagi-lagi usahaku ini tidak membuahkan hasil. Aku pun berinisiatif untuk merekam apa yang tampil di layarku sebagai arsip yang bisa kutunjukkan kepada Kenanga sewaktu-waktu. Sebuah rekaman layar.
Saat giliran Kenanga tampil pun tiba. Ada beberapa bagian dialog yang tidak ia lakukan bersama Sastra. Di saat inilah kesempatanku untuk memberikannya gift menarik, walau nilainya tidak sebesar yang ku rencanakan sebelumnya. Selanjutnya giliran Sastra tampil pun tiba.
Tak lama akun-akun yang jumlahnya banyak sekali tiba-tiba berduyun-duyun masuk ke ruang siaran ini. Temanku yang ahli bot itu rupanya sudah mempelajari bagaimana acara berlangsung bahkan sampai ke rincian waktu kapan ia harus memasukkan bot-bot tersebut. Tentunya atas bantuan informasi dariku juga.
Mendadak kolom komentar berhenti bergulir dan aku tidak bisa melakukan scrolling di kolom komentar ini. Aku juga tidak bisa menekan tombol-tombol fitur yang tersedia. Layar ponselku tiba-tiba beku begitu saja.
Suara Sastra masih terdengar membacakan dialog tapi mendadak microphone kursi-kursi virtual lainnya yang seharusnya dalam kondisi off, malah mengeluarkan suara dan tanda gelembung di lingkar foto profil orang-orang yang duduk di sana. Tanda gelembung itu menunjukkan bahwa di kursi tersebutlah yang sedang mengeluarkan suara.
"Wah, kapasitas apk over kayanya, Cok!"
"Semua standby di grup WA, ikuti komando leader!"
"Apa? Suara gua bocor?"
"Suara Bayu juga!"
"HP gua ngeleg, Cok! Ga bisa buka grup!"
"Oke gua diem, gua diem."
Kepanikan terdengar di antara beberapa panitia yang duduk di kursi virtual itu. Sastra dan Kenanga masih terus membacakan dialog mereka, meski terdengar emosi di antara mereka seperti terdistraksi oleh kericuhan ini.