Suara Puitis Pacar Online-ku

Bulan Separuh
Chapter #23

Kedatangan yang Tiba-Tiba

Kedekatanku dengan teman-teman perempuanku di ruang obrolan virtual membawa angin segar untukku. Menunggu adalah bagian yang membosankan walaupun yang kutunggu itu adalah kabar dari Kenanga.

Beberapa karya Kenanga kirimkan kepadaku, tapi aku tidak bersemangat membacanya. Sebab, ia sudah jarang menemaniku lagi. Lagipula aku memang kurang berminat untuk membaca buku apapun, karena hobiku bukan di sana.

Aku pun menghabiskan waktu-waktu luangku bersama teman-teman. Di saat aku bekerja, aku jadi bisa mendengarkan celotehan teman-teman melalui headset wireless yang terpasang di telingaku. Hariku kembali terasa ramai, banyak keseruan yang mengiringi aktivitasku.

Aku bisa dekat dengan siapa saja. Mungkin itu karena aku bisa memberikan kenyamanan kepada teman-temanku, sehingga beberapa kali dalam sehari aku selalu dicari. Beberapa di antara mereka meminta aku untuk masuk ke ruang obrolan dan tidak jarang itu terjadi secara bersamaan untuk ruang obrolan yang berbeda.

Ada yang begitu membutuhkan kehadiranku. Salah satu di antaranya adalah Dira. Dira adalah seorang perempuan muda yang mempunyai masalah di kehidupan ril-nya dan ditambah lagi dengan drama aplikasi yang memusingkannya. Aku adalah tempatnya mencurahkan isi hati. Karena aku simpati dengannya, aku pun menjadi pendengar setianya untuk menampung keluh kesahnya.

"Gua melakukannya karena semua terasa menggiurkan banget. Rian ga keberatan dengan hubungan gua dan Toni. Rian juga tahu di ril gua udah punya pacar yang namanya Hansen. Sementara Toni, dia udah berjasa banget nyelamatin gua saat gua hampir bunuh diri karena patah hati sama Hansen."

"Mau bagaimana pun, yang lu lakuin itu salah, Ra," jawabku.

"Iya, gua akui gua udah salah. Dan sekarang gua ga tahu harus ngapain lagi. Gua ngerasa ga ada yang bisa gua lakuin, semua jalan serba buntu," ucap Dira.

"Hatilu berat dimana?"

"Gua ga bisa lepas dari Hansen. Dia kan nyata, ga seperti sosok di dunia virtual. Keluarga gua tahunya gua pacaran sama Hansen. Cuma Hansen yang mereka tahu serius sama gua," jawab Dira.

"Maaf ya Ra, bukan maksud gua gimana-gimana. Gua cuma nanya aja. Bukan gua ngusir elu atau gimana..." ucapku ragu.

"Oke?"

"Emh... Lu... Lu apa ga berpikir buat uninstall aplikasi ini aja gitu? Dengan begitu kan lu udah nge-cut masalah lu," saranku.

"Ga segampang itu, Usop. Gua udah terlanjur sayang sama Toni. Rencananya gua pingin putus sama Rian."

"Loh, apa ga bikin bahaya? Rian yang megang kartu-As-lu, Ra?" ucapku heran.

Lihat selengkapnya