Aku akan menyimpan rapat-rapat rahasia ini. Tentang bagaimana aku menghancurkan pertunjukan itu karena terpancing api cemburu. Bahkan, aku meminta temanku yang dulu membantuku dengan bot-botnya itu untuk tidak menceritakan apa yang sudah kami lakukan itu kepada siapa pun. Aku telah menceritakan kepadanya sebagaimana apa yang telah Kenanga ceritakan kepadaku.
"Lu yakin beneran ga ada hubungan apa-apa di antara cowok itu dan cewek idamanlu itu?" tanya temanku yang ahli bot itu.
"Ya, ga ada Bray. Malah gua berutang budi sama dia. Karena dia, gua sama Kenanga bisa jadian seperti sekarang," jelasku.
"Iya sih. Tapi, tetap aja ga menutup kemungkinan dulu pernah ada apa-apa di antara mereka berdua. Kita kan ga tahu."
"Ya, kita ga tahu."
Temanku ini memunculkan kembali kecurigaan yang sudah aku kubur. Perihal keanehan prilaku yang Kenanga tunjukkan saat memintaku untuk menjadi pacarnya.
Aku jadi berpikir, bisa saja aku dijadikan Kenanga sebagai seseorang untuk memanas-manasi Sastra kalau itu benar mantan pacarnya? Tapi, jadi tidak logis kalau Sastra sendiri yang mengarahkan Kenanga ke tempat aku sering berkumpul.
"Lu tenang aja, Sop. Lu kan tahu gua ini bukan tipe orang yang ember, yang ngebocorin rahasia atau hal-hal yang ga semestinya disebarluaskan," ucap temanku itu.
Aku lega mendengar jawaban temanku ini. Jangan sampai Kenanga tahu bahwa aku adalah penyebab kekacauan yang pernah terjadi dulu. Temanku yang satu ini bisa kuandalkan soal itu.
Waktu pun terus bergulir. Aku dan Kenanga mulai sering menghabiskan waktu bersama di ruang obrolan yang terkunci. Sering pula kami masuk di ruang obrolan lain dan duduk berdampingan di kursi-kursi virtual dengan gambar profil yang berpasangan. Tanpa bilang ke orang-orang di sana, mereka pasti tahu bahwa aku dan Kenanga adalah sebagai pasangan kekasih.
Sayangnya akun yang Kenanga pakai adalah akun baru, bukan akun lama yang selalu ia gunakan untuk siaran dulu. Akun lama yang punya banyak pengikut itu tidak disarankan untuk dioperasikan. Kenanga bilang karena ada kesalahan sistem.
"Agensi yang dulu aku ikuti itu sekarang udah pecah jadi dua, Mas. Aku meminta akunku agar dilakukan take down dari sana. Katanya sih sudah, tapi nyatanya setelah kuperiksa statusnya masih sama. Lalu terus kukejar pengurus agensi yang lama, eh mereka bilang mungkin akunku itu adalah data yang nyangkut karena clearing sudah dilakukan saat agensi tutup," jelasnya.
"Jadi, apa solusi dari mereka?" tanyaku.
"Mereka bilang supaya aku buat akun baru saja," jawab Kenanga.