Hubunganku dan Kenanga semakin hari semakin manis. Kalau permen lolipop semakin dihisap maka besarnya dan manisnya semakin habis, tidak demikian dengan hubunganku dan Kenanga. Semakin dinikmati manisnya, maka ukurannya semakin membesar, seperti bola salju yang bergulir menuruni bukit.
Aku dan Kenanga membuat nama berpasangan yang bila disebut keduanya maka akan terasa berima. Yu dan Yang. Aku yang bernama Yu dan Kenanga sebagai Yang. Gambar profil kami juga berpasangan, dia menggunakan gambar kupu-kupu yang indah dan aku menggunakan gambar ulat gemuk yang lucu. Meskipun begitu, teman-temanku tetap mengenali Yu dan Yang sebagai Usop dan Kenanga. Mereka sudah menandai akun milikku dan Kenanga walaupun diganti-ganti nama dan gambar profilnya.
Setiap singgah di sebuah ruang obrolan, aku dan Kenanga selalu duduk bersebelahan. Kebanyakan saat di ruang obrolan ini berisi orang-orang yang tidak terlalu Kenanga kenal, maka ia akan off mic dan sesekali typing di kolom komentar. Aku yang akan on mic sekaligus mewakilinya. Demikian pula kalau sebaliknya, aku yang off mic dan Kenanga yang berbicara dengan orang-orang. Namun, tidak jarang kami berdua sama-sama parkun saja, minim interaksi.
Sering aku dan Kenanga seru sendiri di dalam ruang obrolan yang ramai. Kami bilang sedang sama-sama parkun, tapi di balik itu aku dan Kenanga sedang dalam panggilan di Whatsapp. Aku dan Kenanga malah gibah, membicarakan orang yang sedang ada di ruang obrolan yang sama dengan kami.
Sambil mengobrol di Whatsapp, aku dan Kenanga sama-sama masih stay di layar ruang obrolan.
"Tuh, tuh... Masa yang diomongin si Ciyun ga logis. Ya kan?" ucapku.
"Kayanya sih si Ciyun itu lagi tebar-tebar pesona aja Mas. Aku rasa dia lagi deketin seseorang di sini," jawab Kenanga.
"Dih, dih, dih, Sayang lihat deh. Masa dia pindah kursi tuh," ucapku.
Lalu tiba-tiba dalam keadaan off mic Kenanga menekan emoticon tertawa.
"Lu ngapa, Yang? Ujug-ujug nyengir lu? Katanya parkun?" tegur salah satu pengguna.
"Ya ampun, Sayang... Kamu ditegur. Hahaha... Mereka ga tahu kalau kita lagi gibah," kataku yang juga tanpa sadar menekan emoticon tertawa.
"Wah, parah sih ini. Yu sama Yang lagi telponan kayanya. Mereka lagi gibahin kita, guys!" tegur pengguna lain.
"Loh? Lupa, Mas. Maaf. Hahaha... Aku tadi malah pencetin emot," ucap Kenanga.
"Oh, iya ya. Hahaha..." barulah aku tersadar juga karena tadi sama-sama menekan emoticon di ruang obrolan ini.
Ini adalah keseruan yang sering aku dan Kenanga lakukan. Tidak hanya itu keseruan yang kami lakukan.