Suara

Rachella Andalia
Chapter #3

Sebuah Cerita part 2

Hari demi hari telah aku lewati bersamanya. Aku sudah terbiasa mendengar suaranya hingga aku merasa bahwa ia juga berada disini, berdiri disampingku. Perasaan didalam diriku perlahan-lahan mulai berubah, aku tidak tahu sebenarnya perasaan apakah itu, yang hanya aku ketahui untuk saat ini adalah aku mulai melakukan dan menyukai hal-hal yang belum pernah aku lakukan dan aku sukai sebelumnya. Aku seperti merasakan sebuah gejolak didalam tubuhku yang membuatku terbangun dari tidur panjangku, layakya sebuah aliran listrik yang mengalir tepat ke jantung yang sudah lama tidak berdetak lagi.

Perlahan-lahan tapi pasti aku mulai melakukan hal yang menurutku sendiri tidak biasa kulakukan bahkan Ibu Astuti pun sempat menanyakan tentang perubahan pada diriku ini. Seperti aku tidak biasa membaca majalah terlebih membaca majalah yang berhubungan dengan musik dan sejenisnya. Satu-satunya majalah yang pernah kubaca adalah majalah yang berhubungan dengan ballerina yang notabenenya merupakan kegemaranku dan satu-satunya yang dapat mengisi hidupku. Namun, entah mengapa musiklah yang sangat kusukai saat ini. Aku mencari berbagai jenis majalah tentang musik di setiap toko buku yang kukunjungi, aku juga mulai memutarkan lagu-lagu yang kebanyakan berasal dari band Indonesia yang bahkan tidak pernah kudengar dan kuketahui sebelumnya.

Kebiasaanku pun juga sudah mulai berubah. Aku terbiasa hidup sendiri baik dirumah maupun saat aku keluar. Karena sikap invidualistik inilah yang membuatku mengasingkan diri dari banyak orang. Aku paling tidak suka pergi ketempat yang ramai dan berisik, jadi sebisa mungkin aku akan menghindari tempat-tempat yang melibatkan banyak orang. Aku bahkan belum pernah pergi ke taman safari atau ke tempat rekreasi lainnya seumur hidupku, aku lebih suka mengasingkan diriku daripada harus bertemu dengan banyak orang yang tak lain akan berpura-pura kenal dan baik padaku.

Mungkin aku terdengar sedikit egois atau bahkan bisa dibilang sangat egois, namun itulah yang selama ini aku jalani sejakku masih kecil. Banyak orang yang sangat ingin bertemu denganku dan bermain denganku dengan satu tujuan yaitu agar menjadi terkenal, terkenal karena bisa bermain dengan anak dari artis dan sutradara papan atas atau hanya menjadikanku sebagai alat mereka agar dapat bertemu dan mencoba menjalin hubungan dengan kedua orang tuaku.

Akan tetapi, terlepas dari semua itulah yang membuatku mengenal balet. Ballerina merupakan satu-satunya kegiatan yang paling kusukai, karena dengan itulah pertama kalinya dalam hidupku aku dapat bermimpi dan bercita-cita. Hanya dengan balet aku dapat mengisi kekosongan dalam kehidupanku, dan karena balet juga yang menguatkanku hingga aku masih kuat sampai saat ini.

Aku selalu ingat dari aku masih kecil ketika aku merasakan kekhawatiran atau kegundahan dalam hatiku, hanya balet yang dapat menenangkanku dan seperti itulah yang aku rasakan saat ini ketika aku mendengar, melihat, serta membaca tentang musik terutama tentang alat musik gitar. Ketika aku melihat sebuah gitar, aku merasa paham tentang alat musik tersebut, seolah-olah aku sudah lama mempelajari dan menguasai alat musik gitar.

Lihat selengkapnya