Suatu Hari yang Direncanakan Tuhan

Oleh: Bisma Lucky Narendra

Blurb

Sabrina Rinjani, anak dan cucu dari seorang kyai, rela menerima perjodohan dengan arsitek tampan, Dhani Abimanyu. Akibatnya, dia memutuskan hubungan dengan kekasihnya yang ahli kaligrafi, Igo Garuda. Igo sangat terpukul dan memilih bekerja di Norwegia sebagai pengajar baca-tulis Alquran. Perlahan Igo mampu meredakan rasa kecewa dan membuka hati pada perempuan Indonesia yang dikenalnya di sana, Maryam.

Rumah tangga Sabrina bergelimang harta dan nyaris sempurna; sakinah, mawadah dan warahmah, dengan putri cantik jelita, Alvira Devinamina Rinjani. Hingga suatu hari, Sabrina bertemu kembali dengan Maryam yang merupakan salah satu santriwati di pesantren kakeknya. Maryam sedang menunggu urusan administratif perceraiannya selesai sembari bekerja di butik. Melihat bakat Maryam di dunia fesyen, Sabrina didukung Dhani mengajaknya membuka butik bersama di rumah Sabrina.

Butik Sabrina segera terkenal karena koleksinya yang bagus. Dia mendapat tawaran pameran di Kuala Lumpur. Menjelang pameran, Sabrina kelelahan dan keguguran hingga harus bedrest di rumah sakit. Pameran tetap dijalankan Dhani dan Maryam bersama Alvira dan dua pegawai. Meskipun sukses sejak hari pertama, tetapi Maryam sempat sakit tipes dan dirawat di RS selama pameran. Perhatian Dhani selama merawatnya membuat Maryam jatuh hati.

Sepulang ke Indonesia, Maryam belum bisa aktif bekerja lagi. Suatu hari, Maryam mengirim pesan minta tolong ke Dhani karena demam menggigil. Dhani menjenguk dan mendapati Maryam mengigau tentang perasaannya ke Dhani. Dhani merasa serba salah dan memilih lebih dulu memindahkan Maryam ke hunian yang sehat. Kebaikan Dhani membuat Maryam tersanjung. Maryam malu menyadari sudah keceplosan dan bingung menjelaskannya. Tanpa disangka, Dhani memaklumi dan mengaku memiliki perasaan yang sama.

Hubungan Dhani dan Maryam semakin dekat, bahkan Dhani mengirimkan dokter untuk memeriksa Maryam secara rutin. Tiga bulan kemudian, Maryam kembali bekerja di butik. Sabrina menyambutnya gembira dan belakangan mengetahui Maryam sedang dekat dengan seorang pria. Sabrina dengan tulus mendukungnya.

Hingga suatu pagi, Sabrina terpukul saat Dhani meminta izin poligami. Sabrina mengaku belum bisa ikhlas menjalaninya. Dhani pun semakin jarang pulang karena sibuk menyiapkan pernikahan. Alvira mengetahui dari teman yang menerima undangan bahwa Dhani akan menikah dengan Maryam. Alvira menyampaikan ke Sabrina. Meski terpukul, Sabrina mencontohkan ketabahan pada Alvira. Interaksi Dhani dengan Sabrina dan Alvira semakin canggung. Dhani trenyuh dengan kelapangan hati mereka. Namun, dia juga harus menunaikan kewajiban ke Maryam.

Untuk menghibur Alvira yang semakin kesepian di rumah, Sabrina mendaftarkannya kursus kaligrafi yang ternyata milik Igo. Alvira senang dengan kegiatan barunya, sementara Igo pun bahagia bertemu Sabrina. Sabrina jadi hafal tanda khas yang dibubuhkan Igo di setiap karyanya.

Situasi rumah tangga yang rumit membuat Sabrina sering curhat ke Igo. Meski masih memendam rasa, keduanya berusaha keras menjaga kehormatan masing-masing. Dhani mengetahui keakraban Sabrina tetapi tak berani bertindak keras karena dia telah lebih dulu menyakiti perasaan Sabrina. Sabrina kepalang basah dan meluapkan segala protesnya atas cara Dhani menjalankan poligami yang dinilainya tidak adil. Dia meminta Dhani membantunya ikhlas dengan menjalankan hak dan kewajiban sebagai suami sesuai syariat.

Dhani bilang ke Maryam bahwa dia menyesal sudah menzalimi Sabrina dan Alvira selama ini. Maryam menemui Sabrina dan meminta maaf. Maryam minta Dhani menceraikannya. Itu hal mudah karena pernikahan mereka belum tercatat di KUA akibat surat cerai Maryam yang terdahulu belum keluar. Sabrina kaget mengetahui mantan suami Maryam adalah Igo. Sabrina meminta semua dokumen yang diperlukan ke Maryam dan menyerahkan ke Igo untuk dengan kesatria segera menuntaskan urusan dengan Maryam agar statusnya tak menggantung.

Mengetahui Sabrina akan menggunakan surat cerai itu untuk membantu pernikahan Maryam tercatat di KUA, Igo heran dan menganggap Sabrina sangat mencintai Dhani. Sabrina menjelaskan bahwa itu bukan karena kecintaan dan kesetiaannya pada Dhani, melainkan pada Zat Yang Maha Hebat. Sabrina tak ingin Allah marah pada keluarganya karena tahu bahwa mensyaratkan satu perceraian untuk menjaga keutuhan pernikahan yang lain adalah hal yang dimurkai. Untuk kedua kali, Igo harus rela kehilangan Sabrina lagi.

Suatu sore, Dhani dan Alvira datang dengan riang ke butik Sabrina. Mereka memberi tahu kemenangan Alvira dalam lomba kaligrafi internasional untuk kategori anak. Dhani juga memamerkan pada Sabrina dan Maryam karya pemenang lomba tersebut di kategori dewasa yang langsung dibelinya. Meski Sabrina tak mengenal nama pemenang ysng disebutkan Dhani, tetapi Sabrina tersenyum melihat tanda khas di sudut kanan bawah yang merupakan milik Igo.

Lihat selengkapnya