Suatu Ketika di Mulhouse

Adella
Chapter #4

BAB 4

Dua minggu sudah berlalu, tugasnya menjadi fotografer untuk tanaman kaktus pun telah berganti. Kini Mentari tengah bersiap-siap menuju Palais des Sports de Mulhouse untuk menjalankan tugas barunya sebagai fotografer olahraga.

Sebenarnya bukan hal baru bagi Mentari, dulu ketika ia masih di Indonesia berbagai macam objek telah ia bidik dibalik lensa kameranya. Dari mulai makanan hingga mencoba menjadi fotografer berita pun telah ia jalani.

Mentari turun dari tramways yang membawanya di Zu-Rhein, halte terdekat tramways menuju palais des sports de Mulhouse. Sebuah komplek gelanggang olahraga yang cukup besar karena bisa menyelenggarakan hamper semua jenis kegiatan olahraga.

Dari Zu-Rhein ia hanya perlu berjalan kaki urang lebih 10 menit menuju tempat berlangsungnya liga top douze. Liga bagi para duabelas pebulutangkis terbaik di Perancis.

Sampai disana Mentari telah ditunggu oleh manajemen klub Red Star Mulhouse untuk segera mendapatkan kartu akses dan juga memulai tugasnya.

Mentari menunggu pertandingan di dalam ruang media center, disana juga telah ada beberapa fotografer juga wartawan dari berbagai klub bulutangkis dan juga media di Perancis.

Bosan menunggu, Mentari akhirnya mencoba berkeliling palais de sports de Mulhouse seorang diri sambil menghafal tata letak bangunan tersebut.

Disatu sisi, Naren sedang menjalani pemanasan untuk mempersiapkan dirinya di babak penyisihan grup liga top douze. Hari ini akan dipertandingkan babak penyisihan grup. Dari dua belas peserta akan dibentuk dalam 4 grup. Satu grup terdiri dari 3 peserta yang akan saling bertemu dengan system 2 terbaik yang akan melaju ke babak perdelapan final.

 Selain Naren, ada beberapa anggota klub red star mulhouse yang juga mengikuti liga top douze yaitu Aldric yang saat ini menghuni peringkat 4, Clara yang akan mewakili tunggal putri berada di peringkat 8 serta sepasang ganda campuran Tobias/Sharon yang saat ini menduduki peringkat 6 bulutangkis nasional Perancis.

Pengundian grup telah dilakukan satu minggu sebelumnya, Naren menghuni grup A dengan Darren dan Matt sebagai lawan-lawanya. Sedangkan Aldric menghuni grup B dengan Sean dan Troy sebagai lawannya. Nantinya apabila Naren dan Aldric mampu menjadi juara grup maka besar kemungkinan mereka akan bertemu di babak semifinal.

Mentari mulai bersiap membidik para pemain dengan lensa kameranya, karena tadi ia asik berkeliling ia tak sempat bertemu dengan semua pemain red star mulhouse. Namun ia telah diberitahu mengenai jadwal pertandingan dan pemain dari klub tersebut akan menggunakan jersey merah.

Mentari mulai membidik kameranya kearah lapangan pertandingan. Sekarang ia tengah berada dipinggir lapangan tempat untuk para fotografer dapat mengambil foto dengan bebas.  

Untuk mendapatkan momen yang pas, apalagi ketika pemain berhasil mengeksekusi laju kok atau ketika berhasil mencuri satu poin perlu bidikan kamera yang pas. Untuk itu tak satu detik pun Mentari melepaskan arah pandangnya. Inilah juga yang membuat tanganya pegal karena harus terus mengikuti gerak pemain.

Suasana di palais des sports de Mulhouse terbilang cukup sepi untuk babak penyisihan grup. Jumlah penonton yang berada di tribun penonton bisa dihitung jari, kebanyakan yang menjadi penonton ialah para pemain yang tidak berlaga di liga top douze dan juga official club.

Naren menyudahi pertandingan pertamanya dengan cukup mudah melawan Darren. Sesi kedua akan dimulai pukul 3 sore nanti. Selanjutnya akan dilakukan perhitungan poin untuk menentukan siapa yang akan lanjut ke babak perdelapan besar.

Di sesi kedua ini Naren mendapat perlawanan yang ketat dari Matt. Maklum saja Matt saat ini berada di peringkat 3 yang juga merupakan juara bertahan di liga top douze.

Pertarungan sengit pun terjadi, saat interval tadi Remy meminta Naren untuk terus menyerang dan sesekali menurunkan bola agar lawan tak leluasa melakukan smash silang yang menjadi andalannya.

Walaupun dapat merebut gim kedua, Naren akhirnya menyerah di gim ketiga dengan skor 19-21. Naren masih harus menunggu laga antara Matt dengan Darren untuk memastikan siapa yang akan lolos ke babak berikutnya.

Skenario pun berubah, setelah sesi ketiga menyajikan pertandingan antara Matt dan Darren yang dimenangkan oleh Matt maka dengan pasti Matt menjadi juara grup A. Sedang Naren keluar sebagai runner-up grup.

Dihari kedua yaittu babak quarter final akan mempertandingkan runner up grup  dengan juara grup, dan disinilah Naren kembali akan bertemu Aldric yang keluar sebagai juara grup B.

Naren tersenyum pada Aldric yang saat ini sudah berada dihadapannya, mereka berdua menunggu wasit selesai melemper koin untuk menentukan sisi lapangan atau mengambil servis pertama.

Pertandingan kembali alot, dari tribun penonton tak henti-henti terdengar teriakan dari sesama pemain di klub red star mulhouse yang sedang menjadi suporter mendukung Naren dan Aldric bergantian.

“Naren!!! Aldric!!!”

“Prok…prok…prok!” Suara teriakan dan tepukan penonton silih berganti terdengar.

Lihat selengkapnya