Subliminal

Lala Novrinda
Chapter #2

Jejak Tak Terlihat

Tom mulai memperhatikan hal - hal kecil di sekitarnya, jejak - jejak yang mungkin bisa memberinya petunjuk tentang apa yang sebenarnya ia cari. Dia mulai membaca lebih banyak buku, menonton film - film yang membahas tentang makna hidup, dan bahkan mulai mencari - cari tulisan atau catatan lama yang mungkin bisa membantunya memahami perasaannya. Namun, semakin banyak yang ia cari, semakin ia merasa tersesat. Tom banyak menjelajahi buku dan tak jarang tenggelam pada dunianya sendiri dengan menonton banyak film. Genre drama adalah salah satu yang terpilih dari sekian banyak genre yang ada.

Pada suatu hari, Tom menghampiri sebuah event pameran buku di lingkungan kampusnya. Saat Tom sedang melihat - lihat buku di sebuah pameran di halaman kampusnya, dia merasa diabaikan ketika bertanya tentang harga sebuah buku. Setelah itu, seorang wanita yang ternyata adalah Anna mengejarnya dan menawarkan buku itu dengan penuh semangat. Anna merupakan salah satu pengurus sponsorship yang bertanggung jawab atas penjualan buku - buku tersebut.

Tom, yang awalnya tidak tertarik untuk membeli buku itu, merasa tertarik untuk berkenalan dengan Anna. Ada perasaan aneh yang muncul di antara keduanya, seolah - olah mereka sudah pernah bertemu sebelumnya. Meski baru pertama kali bertemu, ada sesuatu yang familiar dan mengikat di antara mereka. Pertemuan ini menjadi awal dari serangkaian interaksi yang lebih dalam di masa mendatang. Anna, dengan caranya yang ramah dan persuasif, berhasil menarik perhatian Tom bukan hanya pada buku yang ditawarkan, tetapi juga pada dirinya. Tom pun merasa ada sesuatu yang istimewa dengan pertemuan ini, dan itu membuatnya ingin lebih dekat dengan Anna.

Seiring berjalannya waktu, Tom dan Anna mulai sering berkomunikasi, membangun hubungan yang awalnya hanya sebatas perkenalan menjadi sesuatu yang lebih kompleks. Namun, di balik interaksi mereka, ada perasaan bahwa Anna memiliki motif atau perasaan yang lebih mendalam terhadap Tom, yang tanpa disadari oleh Tom, sudah mulai mengarahkan beberapa keputusan dalam hidupnya. Meski Tom sudah memiliki pacar bernama Maya, seorang teman dari jurusannya, ia tetap merasa ada daya tarik yang kuat terhadap Anna. Perasaan itu, meski samar, selalu ada di benaknya. Tom adalah seseorang yang cenderung mengikuti arus hidup tanpa banyak pertimbangan, dan ini membuatnya sulit untuk menolak dorongan yang mengarahkannya ke Anna.

Suatu hari, setelah selesai kuliah, Tom mengajak Maya untuk keluar. Mereka berdua sepakat untuk pergi ke sebuah kafe kecil di sudut kota, tempat favorit mereka untuk menghabiskan waktu bersama. Namun, dalam perjalanan, Tom tanpa sadar mengajak Anna untuk bergabung. Maya, yang sudah cukup akrab dengan Anna melalui cerita-cerita yang sering Tom sampaikan, merasa tidak masalah dengan kehadiran Anna.

Ketiganya menghabiskan waktu bersama, bercanda dan berbicara tentang berbagai hal, mulai dari kuliah hingga impian mereka masing - masing. Di mata orang lain, mungkin akan tampak aneh melihat Tom, Maya, dan Anna bersama, tetapi bagi mereka, semuanya berjalan lancar dan alami. Tom merasa nyaman dengan keduanya dan tidak pernah merasa harus memilih di antara mereka.

Setelah waktu berlalu, Tom mulai mengajak Anna untuk bergabung dalam lebih banyak kegiatan. Jika sebelumnya ia hanya sesekali menghubungi Anna untuk hal-hal tertentu, kini ia hampir selalu melibatkan Anna dalam rencananya. Ketika ada acara kampus atau kegiatan lain, Tom selalu memastikan Anna tahu dan bahkan mengundangnya secara langsung. Pada awalnya, Maya menganggap ini sebagai hal yang biasa saja, tapi seiring berjalannya waktu, ia mulai merasakan ada sesuatu yang berbeda. Namun, Maya tidak pernah menyinggung masalah ini kepada Tom, karena dia percaya bahwa Tom akan memberitahunya jika ada sesuatu yang perlu dibicarakan.

Suatu sore, setelah selesai dengan tugas kuliahnya, Tom mengajak Maya dan Anna untuk pergi ke sebuah festival seni yang sedang berlangsung di pusat kota. Mereka bertiga menghabiskan waktu bersama, menikmati suasana yang penuh dengan karya seni, musik, dan makanan lezat. Anna dan Maya bahkan saling tertawa dan bercerita tentang pengalaman kuliah mereka. Tom, yang berada di tengah - tengah, merasa seperti dirinya adalah penghubung antara dua dunia yang berbeda, tetapi sangat harmonis.

Ketika mereka selesai menghabiskan waktu di festival, Tom mengantar Maya pulang terlebih dahulu. Maya tinggal di sebuah apartemen kecil yang berjarak sekitar lima belas menit dari kampus. Setelah mengantar Maya pulang, Tom langsung menuju rumah Anna yang berada di pinggiran kota. Perjalanan menuju rumah Anna selalu terasa berbeda bagi Tom. Meski jaraknya lebih jauh dan memakan waktu lebih lama, Tom tidak pernah merasa keberatan. Sebaliknya, ia selalu menikmati perjalanan itu, seolah-olah ada sesuatu yang menantinya di ujung jalan.

Setelah beberapa waktu, Tom mulai menyadari bahwa kehadiran Anna dalam hidupnya bukan hanya kebetulan semata. Ia mulai memperhatikan setiap detail kecil dari Anna, mulai dari cara berbicaranya, senyumnya, hingga bagaimana Anna selalu bisa membuatnya merasa nyaman. Tom juga mulai menyadari bahwa Maya, meskipun adalah pacarnya, tidak memberikan perasaan yang sama. Ada sesuatu yang berbeda dalam cara Anna memperlakukannya, sesuatu yang Tom tidak bisa jelaskan dengan kata-kata.

Suatu hari, Tom dan Anna pergi bersama ke sebuah acara musik di kampus. Acara itu dihadiri oleh banyak mahasiswa dari berbagai fakultas. Suasana yang penuh dengan musik dan tawa membuat Tom merasa lebih hidup dari biasanya. Saat sedang duduk di taman kampus, Tom tiba - tiba merasa perlu mengungkapkan sesuatu kepada Anna. Ia merasa harus memberitahu Anna bahwa dirinya sedang menjalin hubungan dengan Maya.

Lihat selengkapnya