Subliminal

Lala Novrinda
Chapter #3

Persimpangan Jalan

Hari itu, cuaca cerah di kampus. Tom dan Anna baru saja menyelesaikan kelas terakhir mereka. Mereka berjalan beriringan menuju kantin, berbincang tentang tugas-tugas dan rencana akhir pekan. Percakapan mereka mengalir dengan mudah, seperti biasa, namun ada sesuatu yang berbeda kali ini—sesuatu yang belum pernah mereka ungkapkan.

"Anna," kata Tom tiba-tiba, suaranya agak ragu.

Anna menoleh, mengangkat alisnya, "Ya, Tom?"

Tom menghentikan langkahnya, menghadap Anna. Dia merasa jantungnya berdebar lebih kencang dari biasanya. Selama ini, perasaan yang ia pendam untuk Anna semakin sulit untuk diabaikan. Tapi bagaimana cara mengatakannya? Bagaimana jika ini mengubah segalanya?

"Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan," lanjut Tom, mencoba mengumpulkan keberanian. "Kita sudah cukup lama dekat, dan... aku merasa ada sesuatu di antara kita yang lebih dari sekadar teman."

Anna terdiam sejenak. Dia merasakan hal yang sama, tapi tidak pernah menyangka Tom akan mengatakannya lebih dulu. "Aku juga merasakannya, Tom," jawab Anna akhirnya, senyum tipis muncul di bibirnya.

Keheningan sesaat menyelimuti mereka berdua, namun itu bukanlah keheningan yang canggung. Itu adalah momen di mana dua hati akhirnya terhubung. Tom merasakan beban yang selama ini ia pikul perlahan terangkat, digantikan oleh perasaan hangat dan lega.

"Kau tahu, Anna," Tom melanjutkan, "Aku selalu merasa ada sesuatu yang istimewa tentang kita. Sejak pertama kali kita bertemu di pameran buku itu, aku selalu ingin tahu lebih banyak tentangmu."

Anna tersenyum lebih lebar. "Dan sekarang kita di sini, Tom. Aku senang kau merasakannya juga."

Mereka melanjutkan langkah mereka, kali ini dengan perasaan yang lebih ringan, lebih yakin. Perasaan yang mereka pendam selama ini akhirnya terucap, dan itu hanya awal dari perjalanan panjang mereka.

Menghabiskan Waktu Bersama

Setelah pernyataan perasaan mereka, hubungan Tom dan Anna semakin erat. Mereka mulai menghabiskan lebih banyak waktu bersama, menikmati hobi-hobi yang mereka temukan memiliki kesamaan. Salah satu hobi yang mereka nikmati bersama adalah menyupir cepat. Mereka sering kali pergi ke luar kota untuk sekadar menikmati perjalanan, dengan Tom yang duduk di balik kemudi dan Anna yang duduk di sebelahnya, terkadang membacakan puisi yang ia buat untuk mengisi perjalanan.

"Aku selalu suka kecepatan," kata Tom suatu hari ketika mereka sedang melaju di jalan raya yang lengang. "Itu memberiku rasa kebebasan."

"Aku juga," balas Anna, matanya berbinar saat angin menerpa wajahnya. "Tapi lebih dari itu, aku suka bagaimana kita bisa berbagi momen ini bersama. Ada sesuatu yang menenangkan tentang berbagi perjalanan dengan seseorang yang kau percayai."

Selain itu, mereka sering menghabiskan malam menonton film bersama. Mereka memiliki selera yang sama dalam film—keduanya menyukai film-film klasik dengan cerita yang mendalam dan karakter yang kompleks. Setiap kali mereka menonton, mereka akan berdiskusi panjang lebar setelahnya, menganalisis setiap detail dan bertukar pendapat.

"Malam ini kita nonton apa?" tanya Anna sambil menyerahkan beberapa pilihan film kepada Tom.

Tom mengambil satu, meneliti sampulnya. "Bagaimana kalau kita nonton yang ini? Aku dengar ceritanya sangat mendalam."

Anna mengangguk setuju. "Aku suka film yang bisa membuat kita berpikir."

Selama film berlangsung, mereka saling mencuri pandang. Ada rasa nyaman yang melingkupi mereka, rasa bahwa mereka bisa menjadi diri mereka sendiri tanpa perlu berpura-pura. Setelah film selesai, mereka duduk bersama di sofa, berbicara tentang kesan-kesan mereka.

"Film ini bagus," kata Anna. "Ceritanya benar-benar menyentuh. Mengingatkanku pada beberapa hal yang pernah kita bicarakan."

Tom tersenyum, mengangguk setuju. "Ya, aku pikir begitu juga. Ada sesuatu yang menghubungkan cerita ini dengan kita."

Mereka duduk bersama dalam keheningan yang nyaman, menikmati momen kebersamaan itu. Keheningan itu tidak perlu diisi dengan kata-kata, karena mereka tahu bahwa mereka berada di tempat yang sama—di tempat di mana mereka merasa diterima dan dicintai.

Mengintegrasikan Diri dalam Lingkaran Pertemanan

Sebagai pasangan, Tom dan Anna mulai mengenalkan satu sama lain kepada teman-teman mereka. Di awal, Tom merasa sedikit gugup memperkenalkan Anna kepada lingkaran pertemanannya, namun Anna yang bersifat terbuka dan ramah dengan mudah diterima oleh teman-teman Tom.

"Anna, ini adalah teman-teman dekatku sejak dulu," kata Tom sambil memperkenalkan Anna kepada sekelompok temannya di sebuah kafe. "Mereka ini agak gila, tapi mereka orang-orang yang sangat baik."

Anna tersenyum hangat, mengulurkan tangan. "Senang bertemu dengan kalian semua. Tom sering bercerita tentang kalian."

Dengan cepat, Anna menjadi bagian dari lingkaran pertemanan Tom. Mereka mulai menghabiskan waktu bersama, baik itu dalam acara-acara kecil seperti makan malam atau dalam kegiatan besar seperti perjalanan akhir pekan.

Sebaliknya, Tom juga mulai berkenalan dengan teman-teman Anna. Mereka semua menerima Tom dengan tangan terbuka, terutama karena mereka bisa melihat betapa bahagianya Anna ketika bersama Tom.

"Tom, kau harus datang ke pesta ulang tahun salah satu temanku minggu depan," kata Anna suatu malam saat mereka duduk di teras rumah Anna. "Aku ingin kau bertemu lebih banyak temanku."

Tom mengangguk, senyum kecil menghiasi wajahnya. "Tentu, aku akan datang. Aku senang bisa mengenal lebih banyak orang dalam hidupmu."

Di pesta tersebut, Tom berbaur dengan teman-teman Anna, berbincang dengan nyaman dan merasa diterima. Dia bisa merasakan betapa Anna dihargai oleh teman-temannya, dan itu membuatnya semakin mencintai Anna. Tom dan Anna memiliki bahasa cinta yang sama: Acts of Service. Mereka menunjukkan cinta mereka tidak hanya melalui kata-kata, tetapi melalui tindakan nyata yang dilakukan untuk satu sama lain.

Suatu hari, Anna sedang sibuk dengan tugas kuliahnya yang menumpuk. Dia merasa sangat lelah dan kewalahan. Tanpa perlu diminta, Tom datang membawakan kopi dan makanan ringan, serta menawarkan bantuan untuk meninjau tugas-tugasnya.

"Terima kasih, Tom," kata Anna dengan senyum lelah namun tulus. "Aku benar-benar menghargai ini."

Tom hanya tersenyum dan mulai membantu Anna, tanpa mengatakan apa-apa lagi. Baginya, membantu Anna adalah cara untuk menunjukkan betapa ia peduli.

Sebaliknya, Anna juga sering melakukan hal-hal kecil untuk Tom. Ketika Tom harus begadang menyelesaikan proyeknya, Anna akan memastikan Tom tetap terjaga dengan membawakannya minuman panas dan menyemangatinya.

Dengan kebersamaan yang mereka miliki, hubungan Tom dan Anna semakin dalam dan kuat. Mereka saling memahami dengan cara yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata, dan itu adalah fondasi yang membuat mereka merasa lebih dekat satu sama lain.

Lihat selengkapnya