Subliminal

Lala Novrinda
Chapter #5

Ekpektasi VS Realita

Hidup Tom berangsur-angsur menjadi lebih mapan. Setiap pagi, dia bangun dengan perasaan puas dan bahagia, seolah semua kepingan dalam hidupnya telah menemukan tempatnya yang tepat. Rumah kecil yang nyaman, istri yang penuh kasih, dan karir yang terus menanjak membuat Tom merasa berada di puncak kehidupan.

Sebagai seorang eksekutif muda, Tom berhasil menapaki tangga karir dengan cepat. Ia dikenal sebagai sosok yang cerdas, inovatif, dan mampu mengambil keputusan yang tepat di saat-saat kritis. Perjalanan karirnya penuh dengan tantangan, namun semua itu justru membentuknya menjadi pribadi yang lebih matang dan tangguh. Setiap proyek yang ditangani Tom selalu berakhir sukses, mengukuhkan reputasinya sebagai seorang profesional yang dapat diandalkan. Meski usianya masih relatif muda, Tom sudah memimpin tim besar dan sering dipercaya untuk menghadiri pertemuan-pertemuan penting dengan klien-klien besar.

Perjalanan hidupnya tak kalah menarik. Sebagai seorang eksekutif yang sering ditugaskan ke berbagai kota dan negara, Tom banyak mengalami hal-hal baru yang memperkaya wawasannya. Setiap perjalanan bisnis memberinya kesempatan untuk mengeksplorasi budaya dan cara hidup yang berbeda, memperluas pandangannya tentang dunia. Ia menikmati setiap detik dari perjalanan-perjalanan ini, baik itu saat bernegosiasi di ruang rapat atau ketika berjalan-jalan di kota baru yang belum pernah ia kunjungi sebelumnya. Pengalaman-pengalaman ini membuat Tom semakin menghargai kehidupan dan segala keindahan yang ditawarkannya.

Namun, di balik kesibukan karirnya, Tom tetap menjadikan keluarganya sebagai prioritas utama. Setiap akhir pekan, ia selalu meluangkan waktu untuk bersama Nina, merencanakan kegiatan yang bisa mereka nikmati bersama. Baik itu berlibur ke tempat-tempat yang tenang atau sekadar menghabiskan waktu di rumah dengan memasak bersama, setiap momen selalu dipenuhi dengan cinta dan kehangatan.

Kejutan Pernikahan

Kehidupan Tom tampak sempurna, dengan keseimbangan antara karir yang cemerlang dan kehidupan pribadi yang harmonis. Ia merasa telah mencapai banyak hal, namun tetap ada rasa syukur yang dalam setiap kali ia melihat ke belakang dan menyadari betapa banyak yang telah ia lalui untuk sampai ke titik ini.

Saat itulah, ketika Tom merasa kehidupannya sudah berada di jalur yang tepat, sampai sebuah pesan masuk ke ponselnya—pesan dari seseorang yang sudah lama tak ia dengar kabarnya. Pesan itu berasal dari Anna, sosok yang pernah mengisi hari-harinya dengan kenangan indah dan kompleksitas emosi yang sulit dijelaskan. Meskipun telah bertahun-tahun berlalu sejak terakhir kali mereka berhubungan, Tom tetap merasa ada sesuatu yang tak sepenuhnya usai antara mereka.

Dengan kehidupan yang stabil dan kebahagiaan yang Tom miliki sekarang, kehadiran kembali Anna seperti sebuah pengingat dari masa lalu yang entah bagaimana caranya tetap memiliki tempat dalam hatinya. Bagaimana Tom akan menghadapi kembalinya Anna, dan bagaimana kehadiran ini akan mempengaruhi kehidupannya yang sekarang, adalah sesuatu yang bahkan Tom sendiri belum sepenuhnya mengerti.

Tom membaca pesan dari Anna dengan senyum yang tak bisa ia sembunyikan. Sejenak, ia merasakan kilas balik dari masa-masa lalu ketika mereka masih sering berbagi cerita, tertawa bersama, dan berbagi mimpi-mimpi masa depan. Meskipun waktu telah lama berlalu, ada sesuatu tentang Anna yang selalu membuat Tom merasa nyaman dan terhubung.

Tanpa banyak berpikir, Tom mengetik balasan dengan antusias. Ia merasa bahwa ini adalah momen yang tepat untuk menjalin kembali hubungan, bukan sebagai kekasih seperti dulu, melainkan sebagai teman lama yang ingin berbagi cerita. Dalam pesannya, Tom mengajak Anna untuk bertemu dan meluangkan waktu bersama. Ia merasa bahwa Nina, istrinya, juga perlu mengenal Anna, karena bagi Tom, Anna adalah bagian penting dari masa lalunya yang membentuk siapa dirinya sekarang.

Tom menulis, "Hai Anna, senang sekali mendengar kabar darimu! Sudah lama sekali ya. Bagaimana kalau kita bertemu dan ngobrol-ngobrol? Aku ingin kamu bertemu dengan istriku, Nina. Mungkin kita bisa makan malam di rumahku akhir pekan ini? Aku yakin Nina akan senang sekali bertemu denganmu."

Setelah mengirim pesan itu, Tom merasa sedikit berdebar. Meski yakin dengan keputusannya, ia tak bisa menahan rasa penasaran tentang bagaimana pertemuan ini akan berjalan. Dia tahu bahwa Nina adalah sosok yang terbuka dan ramah, tapi ada perasaan tak terlukiskan yang muncul saat memikirkan Anna akan berada di bawah satu atap yang sama dengan Nina. Bukan karena takut akan hal-hal yang tidak diinginkan, tapi lebih karena kenangan yang masih melekat di hatinya tentang masa lalu mereka.

Waktu berlalu hingga akhirnya Anna membalas pesan tersebut dengan penuh kegembiraan. Dia setuju untuk datang dan sangat bersemangat untuk bertemu dengan Tom dan istrinya. Kesepakatan pun tercapai, dan Tom segera memberitahu Nina tentang rencana makan malam tersebut.

Lihat selengkapnya