Sudah Tiba Saatnya

Martha Melank
Chapter #40

Kamu Hebat, Aku Kalah

Terang menjadi begitu berarti ketika disandingkan dengan gelap. Lampu-lampu panggung dengan settingan futuristik sesuai dengan imajinasi Dahlia. Para model sudah siap dengan riasan dan urutan baju yang akan mereka kenakan. Dahlia tampil paling akhir memakai busana terbaik Raka. Masih sempat ia memeriksa riasan model-modelnya yang sepertinya sesuai dengan konsep mereka. Raka terlihat paling sibuk dari semua team nya, mulai dari merapikan busana dan tampilan para modelnya, sampai berkali-kali memeriksa settingan pencahayaan. Dahlia memperhatikan beberapa kali terlihat Raka menghentikan kegiatannya dan meringis kesakitan lalu berjalan menuju ruangan tempat Raka menyimpan perlengkapannya. Ia mengambil beberapa pil yang selalu ada di tas laptopnya kemudian mencari air mineral dan berjalan tergesa kembali ke belakang panggung. 

“ Minum dulu.” Dahlia menyerahkan beberapa pil dan segelas air untuk sakit lambungnya dan Raka segera menegaknya. 

Setelah Dahlia memastikan bahwa Raka akan baik-baik saja, ia berjalan meninggalkan Raka yang mengejar langkahnya, menarik tangan Dahlia dan membuat ia menghentikan langkahnya. 

“ Terima kasih Dahlia.” mata Raka menatap lembut Dahlia.

“ Sama-sama Pak Raka.” Dahlia tersenyum melepaskan genggaman tangan Raka yang melingkar di pergelangan tangannya. 

Raka sejenak terdiam, menunduk lalu kembali sibuk dengan pagelarannya malam ini. Sesekali ia mencuri pandang ke arah Dahlia yang sedang dibantu memakai gaun rancangannya. Di ujung ruangan terlihat Bastian memperhatikan tingkah ke dua orang yang baru saja dikenalnya. Bastian melihat ke arah Dahlia lalu ke arah Raka bergantian. Sejenak dia merasa bahwa ada sesuatu di antara mereka tetapi ia tidak mau mengira-ngira. Bastian kembali menggenggam kameranya dan berjalan ke arah model-model yang malam ini terlihat sudah siap untuk memperagakan busana Raka. 

“ Sukses ya Raka.” Bastian menghampiri Raka yang sedang sibuk membenahi pakaian seorang model. 

“ Oh terima kasih Bastian. Terlalu senang sampai hampir tidak bisa bernafas. Aku berhutang sama kamu.”, Raka antusias menjawab sapaan Bastian sambil tangannya sibuk dengan busana rancangannya. 

“ Sudah terbayar lunas malam ini.” kata Bastian memegang bahu Raka lalu berjalan meninggalkannya. 

Desain panggung malam itu terlihat begitu indah. Benda-benda angkasa terlihat di langit-langit. Para undangan dibuat terpesona dengan setting panggung malam itu dan beberapa dari mereka terlihat tidak sabar melihat koleksi-koleksi Raka yang selalu berkonsep dan tidak pernah sama dari tahun ke tahun. Di antara para undangan terlihat Amanda hadir dengan gaun berwarna putih dari ujung kepala sampai ujung kaki. Ia terlihat sangat cantik dengan makeup sederhana yang hanya menonjolkan warna merah cherry di bibirnya yang sempurna. Ia menghampiri Raka yang sudah terlihat tenang ketika selesai memastikan semuanya sesuai dengan rencananya. 

Lihat selengkapnya