Hingga saat itu datang. Babak kejadian yang terpenting mencuat. di bawah selubung usaha. Berjalinan dengan tumpuan langkah, menggelar versi akhir dari proses, aku akhirnya diwisuda
“ibu harus datang. Aku wisuda. Ibu harus melihat anakmu sudah menjadi seorang insinyur. Ibu yang paling rendah di antara para ibu di kampung, akan memiliki seorang anak insinyur satu satunya dan hanya satu. Ibu harus datang, untuk membuktikan bahwa rahimmu adalah yang terbaik”
Hari wisudaku beliau datang. Beliau tidak tersenyum. Beliau hanya menangis. Menangis bahagia. Aku teringat ibu yang berjuang untuk merealisasikan mimpiku. Aku juga teringat ketika pertama kali kami berdua menyususn fixed plan dan strategi, sampai-sampai waktu itu ada PLAN A, PLAN B, PLAN C, dan PLAN D. tidak disangkakan bahwa aku akhirnya mendaki dan mencapai puncak dan aku terubahkan.
Satu tahap sudah pencapaian diri. Aku bahagia sekali, akhirnya sedikit demi sedikit aku membuat ibuku diubahkan.setidaknya pikiran negative yang selama ini disematkan pada ibu dipulihkan, walaupun tidak semuanya. Setidaknya orang mulai berpikir positif tentang ibu. Melihat beliau dengan kacamata yang berbeda. Melihatnya dengan dua mata utuh. Tidak sebelah mata saja.
Aku akui, wisudaku tidak menghapus masa lalu yang melekat pada ibu dan aku. Tidak akan menjadi seperti tipe-ex atau penghapus yang meng-erase semuanya. Aku berharap dunia lebih ramah padaku dengan ibu dan aku supaya, potensi karena ‘ada’ kami teraktualisasi dalamdunia yang ramah itu.
***
Ada sebuah kisah lucu yang kadang aku ingat membuat aku berdosa pada ibu. Ya, apa boleh buat, aku harus menceritakan ini supaya tidak terlalu tegang, karena kau sudah diwisuda.
Ibuku melahirkan aku umur 16 tahun. Umur enam tahun aku sekolah sehingga umur ibu saat itu menjadi 23 tahun. Aku tamat sekolah dasar, dan ibu berumur 29. Aku tamat SMP, ibu berumur 32 tahun, aku tamat sema, ibu berumur 35 tahun. Umur tiga puluh lima tahun, dan pada puncak kecantikannya sepatu hak tinggi itu adalah sebuah tabu. Setelah aku wisuda, untuk pertama kalinya ibu memakai hak tinggi. Untuk pertama kalinya ibu dimake over.