Sugar Rush

Dwi Kurnia 🐻‍❄️
Chapter #19

Bab 19 : Sehangat Sang Surya

________________

○○○

Dia sosok sehangat sang mentari

Ia hadir dengan sinar yang memberi cinta dan harapan

________________



.....

SEPERTI biasanya, kantin penuh ketika jam istirahat tiba. Erina bersama teman-temannya yang lain juga tengah menikmati makan siang mereka. Erina terlonjak kaget ketika mendapatkan notifikasi dilayar ponselnya. Membuat Arjuna dan Levina yang berada tepat disampingnya cukup terkejut. Mereka menatap Erina bingung.

"Erin! Ngagetin tau! Ada apa, sih?" tanya Levina.

Erina menepuk pundak Levina berkali-kali dan terlihat antusias.

"Udah ke jual, Lev!" seru Erina.

"Hah? Apanya yang ke jual?" tanya Levina.

"Gaun gue! Yang pernah lo rekomendasiin buat coba dijual di online shop! Gue coba saran lo beberapa hari lalu, dan ternyata beneran ada yang mau beli gaun itu!" ucap Erina.

Levina ikut berdiri dari tempatnya.

"Hah? Serius?! Aaaaa!!"

Levina dan Erina berpelukan dan berjingkrak-jingkrak. Sementara para cowok yang tak tahu apa-apa hanya menatap mereka bingung.

"Ini ada apa, sih? Apa cuma kita yang nggak tau apa-apa?" tanya Liam.

Erina dan Levina melepas pelukan dan kembali duduk.

"Jadi gini, lo tau, 'kan kalau Erina suka sama dunia fashion?" ucap Levina.

Mereka bertiga mengangguk.

"Nah! Jadi Erina itu sempat bikin gaun. Dan gue nyaranin buat coba jual di online shop. Dan ternyata ada yang beneran beli gaun itu," ucap Levina.

"Tunggu! Gue tau banget gimana bokap lo. Bukannya lo nggak dibolehin ngelakuin hal-hal kayak gitu, Rin? Lo bikin baju itu dimana? Memangnya bokap lo sama sekali nggak marah kalau lo berbuat hal itu?" tanya Arjuna.

"Iya. Bokap lo nggak bakalan yang namanya ngizinin lo ngelakuin hal yang menurut dia sama sekali nggak penting dan cuma buang-buang waktu. Padahal cita-cita lo dari dulu, ya, jadi desainer," ucap Esa.

Erina dan Levina saling tatap, masih dengan raut bahagia mereka.


....

Sepulang sekolah, Erina mengajak kelima temannya pergi ke Harmony of youth. Dama dan Levina yang sudah tahu tempat itu terlihat biasa saja. Berbeda dengan Liam, Esa, dan Arjuna.

"Wah! Jadi ini tempat yang biasa lo gunain buat menyalurkan hobi lo? Gila! Keren banget!" ucap Arjuna.

Liam mengangguk setuju.

"Lo beneran bikin baju disini, Rin?" tanya Arjuna.

Erina mengangguk.

"Berarti boleh, dong, kalau kapan-kapan kita minta bikinin baju ke lo," ucap Esa.

Erina tersenyum lebar.

"Boleh banget!" seru Erina.

"Kok, lo nggak pernah cerita soal tempat ini ke kita?" tanya Arjuna.

Erina tersenyum lebar hingga gigi-giginya yang putih bersih itu terlihat dan mengangkat salah satu tangan guna menunjukan tanda peace dengan jari jemarinya.

"Jangan bilang-bilang ke orang tua gue, ya! Mereka sama sekali enggak tau perihal tempat ini," ucap Erina.

"Gampang itu, mah! Kita bisa jaga rahasia, kok!" ucap Esa.

Arjuna mendekat pada gaun yang ada di manekin.

"Ini gaun yang lo jual itu?" tanya Arjuna.

Erina mengangguk.

"Wah! Cantik, loh! Lo emang berbakat, Rin!" puji Arjuna.

"Thanks, Jun!" ucap Erina.

Erina yang melihat Dama kemudian tersenyum yang dibalas senyuman pula. HP yang berada disaku seragamnya bergetar. Erina segera membuka pesan yang dikirim lewat aplikasi online shop.

_____________________

CHAT :

devina_lrs

Hai! Gaun ini desain kamu sendiri?

erinshop

Iya benar.

devina_lrs

Sebenarnya, Saya menginginkan sebuah gaun untuk mendatangi acara penting. Apakah Saya bisa mendatangi tempat dimana kamu bekerja? Saya ingin kamu yang membuatkan gaun itu jika kamu berkenan.

erinshop

Tentu saja. Datanglah ke alamat ini.

Jika Anda datang dan kurang cocok dengan Saya atau pun tempatnya, Anda bisa batalkan sebelum menyetujui pemesanan.

devina_lrs

Tentu. Saya akan menghubungimu ketika Saya datang.

erinshop

Baik.

_____________________

Lihat selengkapnya