SUKMA SELIRA

Susanarisanti
Chapter #3

Bab 3 Ini Bukan Mimpi

Kanjeng putri....”

Kenapa aku belum bangun juga?

“Mari Kanjeng putri....”

Jadi, aku tidak bermimpi? Kucibit pipiku kuat-kuat. Aw! Sakit!

Aku menepis tangan wanita itu, “aku ingin berbicara dengan Raden Inu Kertapati sebentar.”

Wanita itu tidak berani membantahku. Dia mundur sembari menghormat pada pria tampan di depanku. Dan, tidak perlu menunggu lama, aku langsung mencubit lengan pria yang berdiri tegak di depanku. Dia tidak menjerit, hanya bibirnya bergerak tanpa suara. Aku menghela napas. Mimpi ini tidak seperti mimpiku sebelumnya. Ini benar-benar sekadar bunga tidur atau aku sedang tersesat dalam dunia paralel seperti drama Korea?

Kepalaku kembali berdenyut, menciptakan rasa nyeri yang menghunjam batok kepala. Seolah-olah aku bisa langsung pergi ke neraka sangking sakitnya. Kupegangi pelipisku, memukul-mukulkan tanganku agar rasa nyeri itu hilang. Tapi, usahaku tidak membuahkan hasil. Rasa nyeri itu merambat menuju dada, membuatku susah bernapas.

Pria di depanku mendekat. Wajahnya khawatir. “Ada apa?”

Aku memejamkan mata, meringis. “Sakit.” Lalu mataku benar-benar tertutup. Tapi, aku tidak tidur. Oke, aku tidak boleh memejamkan mata. Dengan susah payah, aku memaksa kelopak mataku agar tetap terbuka. Di tengah keadaanku yang tidak baik-baik saja, ada seorang pria asing memakai baju kerajaan Jawa muncul dari cahaya. Pakaiannya begitu megah karena bertabur emas. Yang paling memukau adalah perbawanya. Begitu anggun dan maskulin dalam waktu bersamaan.

Kemana perginya pria yang dipanggil Raden Inu Kertapati oleh wanita paruh baya tadi? Dan, siapa orang ini?

“Jovanka Imelda,” ucapnya dengan wajah kaku.

“Kamu tahu namaku?” tanyaku heran.

Pria itu tersenyum singkat, mungkin hanya sepersekian detik. “Aku yang membawamu ke sini.”

Lihat selengkapnya