Snow baru saja ke luar dari kamar mandi seraya mengusap rambutnya yang masih basah. Gadis itu masuk ke dalam kamarnya yang berisikan 4 orang. Di rumah singgah, terdapat sekitar 36 orang dengan jumlah lelaki 20 dan perempuan 16. Setiap posko pengungsian, berbeda jumlahnya. Rumah singgah yang difasilitasi pemerintah setempat adalah rumah dengan halaman yang cukup luas untuk menyimpan kendaraan dan barang-barang bantuan dari kota. Di dalam rumah terdapat 3 kamar yang tidak besar tetapi juga tidak kecil. Khusus kamar, dihuni oleh perempuan yang berisi sekitar 4-5 orang. Sedangkan laki-laki tidur di ruang tengah dengan fasilitas matras dan selimut.
Snow duduk di tepi kasur yang langsung menempel pada lantai. Ia mengusap terus rambut basahnya. Tiba-tiba, seseorang menyembulkan kepalanya di pintu kamar.
"Oi, gak makan malam?"
Snow menatap Mega dengan tatapan horor. "Buset! Ngagetin aja lo! Ketok dulu kek!"
Mega tersenyum kuda. "Hehe, maap. Abis gue yakin banget pasti lo bakal suka menu makan malam kali ini."
"Emang apa?"
"Mie rebus."
"Yaelah, gue kirain apaan. Taunya cuma mie rebus."
"Ya terus apaan lagi dong, makanan yang enak dimakan pas lagi ujan begini kalau bukan mie rebus pakai telor, sayur, sama cabai?"
"Emang divisi gizi sengaja masakin mie rebut apa gimana?"
"Tadinya mau masak hati rusa biar awet muda! Udah ah buruan! Ntar keburu melar jadi segede jempolnya Hulk, gue gak tanggung jawab ye."
Snow memutar bola matanya malas. "Iya ah. Bawel lo."
Mega berlalu pergi meninggalkan Snow seorang diri di kamar. Gadis itu menggantungkan handuknya di gantungan dekat lemari dan berniat untuk segera beranjak ke luar. Namun, belum sempat ia melangkah, ponselnya berdering menandakan telepon masuk. Snow melirik kemudian diam beberapa saat.
Bunda is calling....
Snow masih diam, hingga dering ponselnya berhenti. Dengan perasaan campur aduk, ia memilih tidak menyentuh ponselnya sama sekali. Ia memilih beranjak pergi makan.
***
Snow mengambil manghampiri Mega yang ternyata sudah mengambilkan semangkuk mie rebus untuk dirinya. Namun, baru saja ke luar kamar, Snow langsung di hadapkan oleh beberapa temannya yang sedang meributkan sesuatu. Sembari duduk di samping Mega dan memasang tampang heran, Snow masih mencoba menerka mengenai apa yang sedang diributkan.
"Ngeributin apaansi Ga?" Tanya Snow sedikit berbisik.
"Si Citra ngotot pengin jadi penanggung jawab kegiatan. Padahal, Mas Joko itu udah ngasih kepercayaan ke Meira sama Rizal. Si Rizal sih gak papa, tapi Meira yang gak mau dipasangin sama Citra."
"Mas Joko udah tau?"