Sulur Luka

FA NELA
Chapter #9

Bab 9: Semakin Memburuk

<Pengirim: Pak Dito Jagat Media>

Maaf, kapan km masuk?

           

Chat WA dari Pak Dito baru terbaca setelah beberapa jam berlalu. Ini adalah hari ketiga Laila izin tidak masuk kantor. Setelah dia mengalami penyiksaan akibat pangkal paha yang membengkak. Lalu, insiden bisul yang tiba-tiba pecah, Laila akhirnya memutuskan untuk menyerahkan surat sakit kepada atasan.

Selama WFH minggu kemarin, dia masih bisa mengabaikan rasa sakit dengan fokus mengerjakan semua tugas kantor. Tapi begitu dapat jadwal WFO, Laila sama sekali tak berkutik. Pergerakkannya saat itu benar-benar menjadi sangat terbatas. Dia sudah tidak bisa lagi duduk dengan benar, harus miring ke sisi kanan agar paha kiri yang bengkak tidak ketindihan. Itu pun, duduknya hanya di tempat-tempat yang empuk. Jadilah, Laila lebih banyak menghabiskan waktu di atas kasur. Makan, minum obat, sampai meneruskan proofreading naskah kantor pun di tempat tidur.

Sebenarnya Laila masih bisa berjalan. Sesekali dia keluar kamar untuk mengambil kebutuhannya sendiri. Bahkan ke kamar mandi sendiri. Hanya saja, gara-gara bisul itu, cara jalan Laila jadi mirip cowok yang habis sunat. Laila pun lebih sering memakai sarung selama di rumah, agar memudahkan saat dirinya ingin buang hajat.   

 

<Pengirim: Laila>

Sebelumnya saya minta maaf, Pak.

Kalau dari surat dokter yg saya berikan waktu itu,

seharusnya lusa sudah masuk.

Tapi jika boleh, saya mau minta izin perpanjang WFH

selama beberapa hari karena kondisi saya belum

memungkinkan untuk masuk kantor.

 

Agak lama Laila menatap layar ponsel sembari memikirkan kata-katanya. Ada keragu-raguan yang membuatnya lambat meneruskan ketikan chat WA. Dia ingin menjelaskan situasi tanpa kebohongan. Tapi masalahnya, atasannya itu berjenis kelamin laki-laki, sedangkan penyakit Laila sekarang berada di area kewanitaan. Itu bukan sesuatu yang mudah untuk dituliskan secara gamblang.

 

<Pengirim: Pak Dito Jagat Media>

Lihat selengkapnya