"Papa Oliv nabrak..."
Olivia Humeera Adhitama atau sebut saja dia Oliv adalah anak tunggal dari pengusaha sukses Arrayan Adhitama yaitu pemilik Perusahaan properti terbesar di Indonesia Adhitama Grup. Oliv adalah anak yang cantik dan ceria. Ibunya sudah meninggal ketika melahirkannya tapi Oliv tidak pernah kekurangan kasih sayang dari sang Papa. Rayan selalu menyempatkan diri untuk sekedar melihat Oliv di tengah kesibukannya menjalankan perusahaan.
Hari ini adalah awal dibukanya tahun ajaran baru. Oliv yang belum pandai menyetir pun memberanikan diri untuk mengemudikan mobil sendiri. Biasanya ia akan diantar sopir jika bepergian tapi kali ini ia ingin memamerkan diri kepada penghuni sekolah. Bukankah keren mengemudikan mobil sendiri?.
Tapi semua bayangan yang sudah di pikirkan Oliv semuanya sirna karena ia baru saja mendapatkan musibah, ia baru saja menabrak seorang pengendara sepeda motor yang berada di depannya. Mampus, Oliv akan berakhir di penjara setelah ini.
Oliv mengintip dari balik kaca spion mobil yang dikendarainya. Ia harap-harap cemas dengan keadaan orang yang di tabraknya. Apakah lukanya parah atau jangan-jangan orang itu meninggal. Tidak-tidak itu tidak akan terjadi.
Oliv memperhatikan sekeliling, semua nampak sepi. Ini memang terlalu pagi untuk seseorang yang akan berangkat sekolah. Oliv ingin turun melihat keadaan seseorang disana, tapi tiba-tiba ia teringat dengan berita yang kemarin ia lihat di televisi.
'Pemirsa saat ini anda patut waspada karena modus perampokan yang baru-baru ini tertangkap oleh anggota kepolisian adalah dengan berpura-pura tertabrak oleh pengemudi mobil. Ketika pengemudi mobil keluar ingin melihat keadaan, komplotan perampok langsung menodongkan senjata tajam dan merampok sang pengemudi'
Oliv memejamkan matanya, ia sangat takut. Takut jika seseorang di sana ternyata merampoknya dan juga takut jika ia benar-benar menabrak.
Oliv kembali melihat ke arah si pengendara bermotor. Matanya menangkap hal yang sangat menarik perhatiannya. Pengendara sepeda motor itu memakai seragam putih abu-abu yang sama seperti pakaian yang dikenakannya hari ini. Oliv kembali memperjelas penglihatannya, benar tidak salah lagi itu seragam putih abu-abu dan berarti yang ia tabrak tadi adalah siswa SMA. Tidak mungkin kan perampok terlalu niat dengan memakai seragam segala?.
Tidak perlu berpikir lagi Oliv langsung keluar dari mobil dan menghampiri seseorang disana. Dilihatnya seorang laki-laki pingsan dengan beberapa luka di siku, dahi, dan telapak tangannya.
"Ini gimana ya..." Oliv bingung harus bagaimana, disekitarnya juga sepi. Bagaimana ia membawa laki-laki ini ke rumah sakit. Oliv baru pertama kali mengalami situasi seperti ini, ia ingin menangis.
Dengan terhuyung-huyung akhirnya Oliv memberanikan diri membawa laki-laki itu memasuki mobilnya. Yang ia pikirkan saat ini hanyalah ia harus segera sampai ke rumah sakit.