Di tengah - tengah keramaian kelas, tiba - tiba ada seorang siswa berteriak "Woi! Tolong tenang dulu." Seketika kelas menjadi hening, semua mata tertuju padanya. "Ini tadi gue ke kantor di kasih tugas sama guru piket, kerjakan, di kumpul sebelum istirahat!." Ucap Edo, ia adalah ketua kelas di kelas XI IPS 2. "Huuuu!." Sorak satu kelas tak terima. "Bego lo, pakek minta tugas segala!." Teriak salah satu siswa. Semua siswa di kelas XI IPS 2 berjalan ke tempat duduk nya masing - masing, mereka mematuhi perintah Edo. Ralat, kecuali Bintang dan ketiga temanya.
"Kantin skuy! Gue teraktir dehh." Ajak Bintang. "Melunchuurr!." Jawab Ruri penuh semangat. "Semangat amat, kayak gak pernah di kasih makan, malu - maluin bokap lo aja!." Timpal Tevy. Kenzo dan Bintang tertawa melihat tingkah mereka. Mereka keluar kelas bersamaan, "Mau kemana?." Tanya Edo dengan tatapan tidak suka. "Buset baru jadi ketua kelas aja banyak banget gaya lo, mau kemana kek, bukan urusan lo!." Jawab Kenzo seraya memukul meja di hadapanya, membuat satu kelas bergidik ngeri. "Gue ketua kelas, jadi gue berhak ngelarang kalian keluar." Edo berdiri dari duduknya. Satu jotosan melayang ke muka Edo, "Masih mau macem - macem?." Tanya Kenzo dengan nada suara rendah. Edo terdiam, ia hanya bisa menahan rasa sakit di wajah nya itu. Semua murid yang berada di dalam kelas bungkam mereka tidak bisa berbuat apa - apa, karena mereka tau akibatnya jika mereka ikut campur. "Cabut." Kenzo berjalan keluar kelas, di susul dengan ketiga temanya.
Mereka berempat berjalan menyusuri koridor menuju ke kantin pojok sekolah, kantin itu biasa di sebut 'Kapok ah' atau Kantin Pojok Sekolah. Kini mereka berada di bangku paling pojok belakang di dalam kantin itu. "Bu nasi gorengnya satu ya!." Pinta Ruri seraya mengangkat tangan nya. "Lajuu bener masalah makan, heran gue." Ucap Tevy tidak suka. "Aelah rempong lo, tadi gue buru - buru jadi gak sempat sarapan." Ruri menjawabnya kesal. "Buset bro gue sih owh aja." Balas Tevy.