SUNSET

Murti Wijayanti
Chapter #10

10. Akhir dari Crossdressing

"Hei Orlin, crossdressing itu sebenarnya apa, sih? Aku masih belum paham" tanyaku di suatu pagi yang hangat, di pinggir pantai. Hari ini pertama kalinya Orlin melihat matahari terbit bersamaku. Orlin yang mengajakku. Juni belum bisa ikut karena masih sakit. Matahari baru saja muncul dari sebelah timur. Ia menyingkirkan warna ungu dan merah jambu yang beberapa saat lalu menguasai langit. Kini langit sudah berwarna biru namun belum terlalu terang. Awan-awan lembut berbentuk bulu berdatangan. Pemandangan sunrise begitu sempurna dari hari-hari biasanya.

"Crossdressing itu ... um ... adalah ... um...." ragu Orlin terbata-bata. Ia mulai menggaruk kepalanya yang sama sekali tidak gatal. "Aku agak ragu sedikit. Soalnya aku juga tidak begitu tahu arti yang spesifik soal itu. Sebentar ya, aku buka google dulu" tambah Orlin sambil mengusap layar handphonenya.

Tiga puluh menit yang lalu, tepat jam setengah enam Orlin mengetuk pintu rumahku. Kakakku yang membukakan pintu. Orlin sangat terkejut dengan kemunculan kakak setelah pintu terbuka. Ia mengajakku melihat sunrise di pantai. Orlin membawa serta sesuatu yang ingin ia diskusikan denganku. Awalnya Orlin ingin mengajak Juni. Dengan keras aku menolaknya karena Juni tidak terbiasa bangun terlalu pagi. Juni juga masih sakit. Jika mengantuk Juni bisa seperti orang mabuk.

Sesampainya di pantai, aku dan Orlin duduk di tempat biasa. Setelah duduk di batang kayu, kami saling diam satu sama lain. Membuka percakapan sudah menjadi kebiasaanku. Tapi, aku malas melakukannya bersama Orlin. Karena aku ingin segera pulang dan menjaga Juni, aku bertanya tentang crossdressing yang beberapa hari sempat memenuhi pikiran, juga membangkitkan rasa pesasaranku. Aku ingin Orlin menjawabnya panjang lebar seperti saat membicarakan pekerjaannya waktu itu.

"Ini dia sudah ketemu. Dengar baik-baik ya. Crosdressing adalah istilah untuk kegiatan mengenakan pakaian lawan jenis. Contohnya seperti yang aku lakukan. Aku model perempuan dan aku memakai pakaian laki-laki serta berdandan seperti laki-laki"

"Lalu kenapa kamu menyamar menjadi murid laki-laki di sekolah?"

"Itu karena aku ingin melihat bagaimana reaksi orang-orang dengan penampilanku sebagai laki-laki. Jika mereka kelihatan biasa saja, itu berarti mereka menganggapku benar-benar laki-laki dan crossdressing-ku berjalan sukses"

"Untuk apa kamu melakukan crossdressing itu?"

"Agensi model tempatku bekerja bekerja sama dengan produk-produk dari Jepang. Mereka meminta beberapa model melakukan crossdressing, karena crossdressing sangat terkenal di sana. Bahkan bukan menjadi hal yang tidak lazim lagi. Jujur ini juga pertama kalinya aku melakukan crossdressing"

"Kalau di sini kamu pasti dianggap aneh"

"Kamu bilang seperti itu saja, aku langsung merasa aneh kok, Yun"

Lihat selengkapnya