POV penulis.
Sepasang kaki tidak sengaja menendang sebuah buku diary yang tergeletak di lantai, sebuah tangan mengambil buku tersebut.
“Buku siapa ini?” tanya seseorang pada dirinya sendiri, dan dia adalah Citra.
Dengan ragu namun sedikit penasaran, Citra membuka diary itu. Namun tiba-tiba ada sebuah foto yang jatuh dari dalam diary. Citra langsung mengambil foto itu, betapa kagetnya saat Citra tau ada foto Deva terselip di dalam diary itu, yang ternyata milik Hanin.
“Deva...” ujar Citra tidak mempercayai.
***
Setelah kejadian itu Citra jadi sering memperhatikan Hanin yang makin keliatan semakin cinta sama Deva. Mengetahui semua itu, Citra tidak tinggal diam. Citra melakukan sesuatu untuk Hanin.
“Maksud kamu itu apa sih, Cit? jelas aku gak akan pernah bisa lakuin itu,” ujar Deva. Yang ternyata kekasih Citra.
Setelah sebelumnya mendengarkan penjelasan dari Citra bahwa Hanin berniat akan menembak Deva sore nanti. Citra meminta Deva untuk menerima Hanin dan merahasiakan hubungan Deva dengan Citra dari Hanin. Sebab sampai detik ini Hanin belum mengetahui wajah pacar Citra.
“Aku mohon, Dev! jangan kecewakan dia!”
“Aku rela ngelakuin apa aja yang kamu minta, tapi untuk yang satu ini aku gak bisa. Aku sayang sama kamu, Cit. Jangan salah artikan kedekatan aku dengan dia selama ini. Aku hanya menganggap dia teman, adik kelas, gak lebih.”
Namun Citra terus saja membujuk Deva meski Deva sama sekali tidak setuju dengan keputusan Citra, yang menginginkan Deva melakukan hal yang menurutnya tidak masuk akal.
***
"Cit... akhirnya dia mau nerima cinta aku,” ujar Hanin sambil memeluk Citra penuh kebahagiaan.