Blurb
2019:
Anjani merasa tidak mengenal baik Ibunya. Ia tumbuh sebagai gadis mandiri yang pendiam. Percakapan antara ia dan Ibunya hanya sebatas persetujuan dan penolakan, juga hal-hal yang memang penting untuk dibahas. Ingin makan apa. Ingin ke mana. Bagaimana cara untuk melakukan sesuatu. Sering kali ia bertanya, apakah benar ia anaknya? Apakah benar Ibunya menyayanginya? Di mana Ayahnya?
1999:
Semenjak tragedi itu, Ratih bahkan lupa akan dirinya sendiri. Semua terasa kelam, ia tidak pernah merasa hidup. Semua terasa hampa dan kosong. Satu-satunya hal yang membuatnya bertahan hanyalah Anjani, anaknya. Seseorang yang Ratih sayangi, sekaligus pengingat akan setiap detik kebahagiaannya terenggut.