Hujan semakin deras seiring berlalunya malam.
Anjani menatap perempuan separuh baya di hadapannya. Ia tidak menemukan kehidupan dalam mata perempuan itu. Di bawah remang lampu ruang makan, keheningan menyelimuti keduanya.
“Bu?”
Ibu kota mulai tertidur. Rintik hujan semakin meninabobokan gedung-gedung dan jalan raya. Lampu-lampu jalan mulai lelah, meratapi keadaan yang tak kunjung membaik usai segala perisitwa yang telah menimpanya. Sebagai benda yang dianggap kokoh, ia kerap kali menjadi sasaran amarah manusia.