SUPER JEALOUS

Frasyahira
Chapter #16

OTAK CERDAS

Jam sembilan malam rumah sakit yang berada di dekat istana Bogor, tidak terlalu ramai mungkin karena jam besuk sudah berakhir sehingga keadaanya sedikit lengang. Kedua orang tua Salva sudah ada di dalam ruang inap. Salva baru saja keluar dari ruang operasi. Dahinya yang robek kecil harus mendapatkan sepuluh jahitan. Galvin, Viyan dan Tiara duduk di kursi luar.

"Awas ya kalau sampai sahabat gue kenapa-kenapa lo tau kan gimana cara gue menyelesaikan masalah." Galvin menatap Viyan yang duduk di hadapannya.

"Vin, lo sama Salva salah paham. Tiara temen gue, gak lebih."

"Iya betul. Gue sama Viyan cuma temen," ucap Tiara.

Galvin mendengus. "Gak usah banyak omong itu udah gak penting lagi sekarang. Yang paling penting bagi gue sekarang adalah Salva, bukan kalian berdua."

Seorang laki-laki berkemeja abu-abu dengan celana panjang hitam keluar dari ruang inap VIP. Laki-laki itu bernama Adam ia adalah ayah dari Salva.

"Galvin sama..." Adam terdiam melihat Viyan dan Tiara ia baru pertama kali melihat mereka berdua. "Viyan om, sama Tiara," ucap Viyan sementara Tiara hanya tersenyum.

"Oh, iya. Makasih, karena udah bawa Salva ke rumah sakit. Untung ada kalian, tapi sekarang Salvanya harus istirahat lagipula kalian besok harus sekolah kan. Jadi mendingan sekarang kalian pulang aja ya."

Galvin dan Viyan mengerti, lagi pula pasti Salva belum tersadar karena pengaruh obat bius. 

"Iya om kalau gitu saya pulang dulu," kata Galvin.

"Kami berdua juga pulang dulu om," ucap Viyan.

Mereka bertiga mencium punggung tangan kanan Adam lalu keluar menuju parkiran. Di sana Galvin melihat Viyan mengantar Tiara hingga masuk kedalam mobilnya. Sementara Viyan tetap berdiri dan menunggu hingga mobil Tiara pergi meninggalkan area parkir.

*****

Besoknya di kelas, Sausan, Rayhan dan Masta sudah berkumpul di meja Galvin. Laki-laki itu menceritakan semuanya pada mereka. Rayhan sedih mendengarnya begitu juga dengan Masta sedangkan Sausan ia hanya merasa kasihan tapi wajahnya sama sekali tidak menunjukan rasa kasihan.

"Terus kapan kita mau jenguk dia?" Kata Rayhan.

"Hari ini aja, pulang sekolah gimana?" Ujar Masta.

"Ok! Pulang sekolah kita kesana."

Sausan menatap wajah Galvin ia lihat di wajah laki-laki itu ada rasa khawatir. Sausan tidak mau melihat hal itu tadinya ia sudah senang melihat hubungan Galvin dan Salva menjadi renggang tapi melihat mimik wajah Galvin Sausan merasa laki-laki itu pasti akan kembali selalu berada di dekat Salva.

"Kalian aja ya. Hari ini gue gak bisa pergi. Gue harus pergi ke suatu tempat," ucap Sausan lalu kembali ke mejanya.

Lihat selengkapnya