SUPER JEALOUS

Frasyahira
Chapter #18

URUTAN

Salva sudah di perbolehkan pulang kini ia terduduk di atas ranjangnya sebuah lampu belajar yang ada di samping kasur menyala. Ini sudah malam tapi gadis itu masih belum tidur. Ia masih membaca novel yang di berikan oleh Viyan. Lembar demi lembar ia baca dengan tenang. Dirinya mencoba untuk mencari petunjuk dari setiap kata pada novel itu. Hingga dirinya tersadar ada seorang toko pada novel itu yang bernama Tiara.

"Tiara," gumamnya pelan. Ia lalu melanjutkan membaca.

Novel itu menceritakan seorang tokoh bernama Zo yang mencintai seorang gadis bernama Tiara. Di ceritakan pada novel itu Zo memiliki seorang kembaran bernama Alviyan yang juga mencintai Tiara. Karena rasa cintanya pada saudara kembarnya Zo mengalah dan merelakan Tiara bersama Alvian. Salva tertegun otaknya berpikir sangat keras Zo, Tiara, Alvian ketiga nama itu sekarang berada di dalam otaknya.

"Alviyan? Viyan... Alviyan Prasasta?" Mata Salva terbuka lebar ia lalu membuka halaman terakhir ia semakin terkejut ketika melihat ada foto Viyan di sana dan sebuah nama terterah di bawahnya.

Yanpra

"Yanpra? Viyan Prasata." Salva menggeleng ia memang melihat foto Viyan di sana tapi ia seperti melihat ada yang berbeda pada foto itu. Orang yang ada pada foto memiliki potongan rambut yang berbeda. Salva yakin meskipun wajahnya Viyan tapi ia tahu kalau itu bukan Viyan. Salva menghela napasnya ia lalu merebahkan tubuh dan menutup kedua matanya.

"Viyan..." gumam Salva hingga pada akhirnya ia benar-benar tertidur dalam gelap.

*****

Rayhan dan Masta bertepuk tangan ketika Salva masuk kedalam kelas ia menuntun gadis itu duduk di kursinya. Salva tertawa kecil ia merasa seperti seorang pahlawan perang yang di sambut ketika baru pulang.

"Apaan sih lebay deh," kata Salva.

"Ini penyambutan spesial buat Salva yang nyawanya hampir melambung jauh terbang tinggi bersama mimpi, tenggelam dalam lautan emosi," ujar Masta.

Salva tertawa geli. "Itu lagunya Anggun!"

"Lo udah sembuh Va?" Kata Bunga yang datang menghampiri mejanya.

"Udah, lagian gue gak kenapa-napa kok, mereka aja yang pada lebay."

Sausan datang wajahnya datar seperti seorang pembunuh berantai. Sepertinya gadis itu sedang tidak bersahabat. Ia menatap kursi yang berada tepat di sebelah Salva. Sausan menghela napasnya ia lalu berjalan melewati mejanya begitu saja dan duduk di kursi kosong yang ada di belakang. Salva memperhatikan Sausan ia heran kenapa Sausan bersikap seperti itu apa dirinya melakukan sesuatu yang membuatnya sakit hati.

"Kenapa dia duduk di sana?" Ucap Salva.

Masta mengedikan bahunya sementara Rayhan menghela napas ia lelah dengan semua kisa cinta teman-temannya. Bagi Rayhan sekarang adalah ia harus mencari cara bagaimana semua perdebatan ini berakhir dan mereka bisa berteman lagi seperti semula.

Galvin masuk ia mengenakan sebuah jaket hitam. Laki-laki itu menguyah permen karet sambil berjalan santai menuju kursinya. Salva sempat melirik ke arah Galvin, ada perasaan tidak enak di hatinya terutama soal apa yang di katakan oleh Rayhan dua hari lalu.

Lihat selengkapnya