Supermoon

Adel Romanza
Chapter #9

Sabai Nan Aluih #1

“Magic pen slowly fading, harganya 40 ribu, kau bisa mendapatkannya di toko alat sulap, aku bukan dukun. Masuk dan duduklah, rumah ini tidak setertutup dugaanmu”. Aku memberanikan diri mendatangi rumah Sabai. Tak butuh versi, aku ingin jawaban dan dia sudah menjawab tanpa sempatku bertanya.

“Jadi, surat itu memang sengaja kau tujukan untukku?”.

“Pintar! Dan Bodoh sesuai dugaanku”.

“Maksudmu ?”.

“Defenisi! Jika kau tau itu kutujukan untukmu kenapa kau bagi dengan orang lain”. Keras! Perempuan ini nyata berwatak keras.

“Kalau begitu aku minta maaf”.

“Tidak perlu, toh ini semua bisa jadi bagian dalam permainannya”. 

“Permainan siapa?”.

“Entahlah! Apakah kamu percaya dunia ini nyata?”. Sabai sangat tidak suka basa-basi, seperti malam ini, baru aku duduk di sebelahnya dia langsung mengungkapkan salah satu kegundahannya.

“Maksudmu? Apa yang sedang kamu fikirkan?”.

“Jom, bagaimana kalau kita sebenarnya hanya tertidur disuatu tempat dan ini hanyalah dunia khayalan”.

“Tidak mungkin, kalau ini memang hanya dunia khayalan tentu semua akan seperti apa yang kita impikan, tapi kenyataannya tidak. Eh, kau ternyata sudah tau namaku”.

"Hanya karena aku tau namamu, lantas membuatmu merasa penting?”.

“Tidak juga, hanya tidak menyangka, wajar kan?”.

“Terserah, mau kulanjutkan?”.

“Boleh”.

“Maksudku dunia khayalan 1 orang saja, kita terperangkap di dalamnya dan dikendalikan olehnya, menjadi yang ia mau, melakukan apa yang ia mau, semuanya sudah diatur”.

“Anggaplah kalau memang benar seperti itu, lalu apa yang telah dan akan kamu lakukan?”.

“Mencari jalan keluar!”.

“Bagaimana caranya?”.

“Dengan tidak mempercayai semua ini, dan melakukan hal-hal yang tidak disukai orang kebanyakan, bisa jadi ia muak dan mengeluarkanku dari khayalannya”.

“Kenapa kamu begitu putus asa?”.

Lihat selengkapnya