Superpower - Your Life Is The Price

Alexander Blue
Chapter #42

Mind Reading - Bagian 21

"Tahan Ibu Tiri bos. Hacking gw baru 30% complete. Ganti."

"Oke, gw cari alasan untuk dia gak masuk ruangan dia. Over."

Selesai diskusi singkat dengan Karen melalui panggilan WA, Mike segera membawa keluar laptop Big Bear dari ruangan direktur. Ia bergerak dengan cepat ke kubikel di sebelah kubikel kerjanya sendiri dan menaruh laptop tersebut di meja. Ia membuat seolah-olah laptop Big Bear adalah laptop milik karyawan di meja tersebut.

"... Kok, gw merasa ada yang aneh ya."

Seharusnya, Big Bear tidak akan meninggalkan acara sepenting ini untuk pergi kembali ke ruangannya. Materi yang dibutuhkan untuk presentasi sudah tersimpan di laptop khusus untuk keperluan Gala Dinner. Apakah hanya suatu kebetulan semata dia kembali ke ruangannya?

Selesai kamuflase seadanya tersebut, Mike segera membuka laptop miliknya sendiri dan berpura-pura membuka suatu dokumen. ponsel miliknya dibiarkan membuka tampilan WA chat dengan Karen agar ia bisa cepat mengetahui bila proses peretasan sudah selesai.

Belum sampai dua menit, pintu ruangan divisi Product dibuka dari arah luar. Big Bear berjalan masuk sambil merapikan sedikit jas berwarna abu-abu yang ia gunakan. Jas tersebut terlalu ketat di tubuhnya, sehingga tubuhnya semakin terlihat bulat.

"Ah Pak Malik !" panggil Mike yang berusaha mencegah Big Bear berjalan menuju ke ruangannya, "Sori Pak. Ada waktu sebentar? Saya mau discuss yang tadi siang."

"Oh, I see. You work overtime ya?" ucap Big Bear sambil melirik ke arah laptop milik Mike , "What do you want to discuss with me now? I don't have much time."

Mike berusaha mengulur waktu dengan bertanya seputar fitur lain yang masih dalam tahap perencanaan, yang sebenarnya bahkan belum ia pikirkan. Big Bear tampak tidak begitu tertarik dan masih berusaha untuk lanjut berjalan ke ruangannya.

"Wait pak. I also want to answer your question about that choice!" teriak Mike . Sebenarnya ia tidak ingin membahas hal tersebut sekarang. Apalagi, belum ada informasi yang bisa ia gunakan untuk membuat pilihan sulit Big Bear batal dilakukan.

"Ohh, now that's something I want to hear. Tadinya gw mau call you selesai Gala. But, it won't hurt to hear about that now, " jawab Big Bear yang berhenti berjalan dan membalikkan badannya ke arah Mike .

Mike menelan ludah sebelum mulai berbicara, "Pak Malik , sebelumnya saya ingin kembali bertanya. Kenapa Bapak bisa semudah itu memutuskan untuk meng-cut either saya atau anggota tim saya yang sudah lama bekerja di sini?"

"HOHOHO!" tawa Big Bear pecah memenuhi seisi ruangan. Mike tampak heran dan tetap diam mendengar tawa menyebalkan tersebut. Seandainya ia punya kekuatan super untuk menonjok orang tanpa terlihat, ia pasti sudah menggunakannya sekarang kepada Big Bear.

"Ckck. Mike , actually I think you still have potential. But, it seems I have misjudged you," jawab Big Bear sambil berjalan mendekat ke arah Mike dan memasang wajah 'ramah', "I don't like to repeat myself. I already told you that your team don't meet my standard. Itu tidak fair ke company ini."

Lihat selengkapnya