Superpower - Your Life Is The Price

Alexander Blue
Chapter #45

Mind Reading - The Disgusting Truth Bagian 3

Malam itu, sirine mobil polisi dan ambulans berbunyi dengan kencang. Jalanan di sekitar Gedung Menara Artha Rahaja langsung menjadi macet akibat ditutup oleh polisi.

Satria , bersama-sama dengan Karen yang membantu Mike untuk membongkar kebusukan Pak Malik , menemukan tubuh Mike yang sudah tak bernyawa di salah satu ruangan rapat. Sayangnya, mereka berdua tidak berhasil mencegah penyerangan brutal yang dilakukan kepada Mike .

Kepala Mike retak karena dipukul berkali-kali oleh senjata benda tumpul berupa tongkat pel lantai. Pelakunya, Pak Malik , berusaha kabur namun berhasil ditangkap di tempat parkir mobil. Untungnya, permintaan Satria kepada manajemen gedung untuk menutup akses keluar dari tempat parkir mobil cepat ditanggapi, sehingga Pak Malik tidak berhasil lolos.

Karir pria tambun tersebut bisa dibilang rusak parah akibat kejadian ini. Hampir seluruh tamu yang hadir di Gala Dinner mendengar suaranya saat menghajar Mike hingga tewas. Karen yang panik saat mendengar suara bosnya dihajar oleh Pak Malik langsung mengambil inisiatif untuk menyambungkan ponsel miliknya ke sound system agar seseorang sadar dan berusaha menyelamatkan Mike .

Selain penangkapannya, Satria juga berjanji akan mengupas aib Pak Malik di DailyTechno . Dengan begini, seluruh keputusan yang sedang maupun akan dibuatnya terkait restrukturisasi tim otomatis tidak akan berlaku. Memang, sungguh disayangkan karena keberhasilan ini harus dibayar dengan nyawa Mike .

" Karen , lu gak apa-apa?" tanya seorang pria yang tubuhnya sedikit tambun.

"Ya gw sedihlah, Silas Ndut. Kalau kita gak ngelakuin ini, mungkin sekarang si bos masih hidup," jawab Karen dengan nada agak kesal bercampur sedih.

"Iya... Gw juga gak nyangka Big Bear sampe setega itu ngehajar bos sampai tewas. Memang skandal yang dia bikin bener-bener bakal ngehancurin karirnya sih..."

Keduanya tampak diam dan tidak saling berbicara lagi. Silas memilih beranjak pergi dan bergabung dengan anggota tim Product yang lain. Bawahan Mike yang lain maupun anak magang juga tampak diam atau menangis sesenggukan.

" Karen ," Tommy tiba-tiba menghampiri Karen dan menyapanya, "Gw... jujur, sangat kesal atas kejadian hari ini."

Ekspresi Tommy tampak menahan amarah. Ia diam sejenak. Kehilangan salah satu - bahkan bisa dibilang satu-satunya - teman baiknya di perusahaan ini menjadi pukulan yang sangat berat baginya.

"... Yang ditangkap, cuman bos besar lu aja ya?" tanya Tommy secara tiba-tiba.

"Iya. Kan dia yang... yang ngelakuin itu ke Mike ," jawab Karen dengan nada sedih.

"Apa kejadian video mesum dan kehebohan yang terjadi tadi itu ulah dia dan kalian?" tanya Tommy sambil melirik ke arah Silas dan tim DiaShop.

Karen tidak langsung menjawab. Ia sepertinya berhati-hati karena takut kelepasan membicarakan hal yang seharusnya rahasia.

"Dengar, informasi bahwa Anggi adalah mata-mata si Big Bear, itu didapat Mike dari gw. Gw curiga masih ada mata-mata lain, dan gw yakin ada hubungannya dengan Pak Gavin ."

Karen masih diam, namun kini ia menatap mata Tommy , seolah sedang mempertimbangkan sesuatu.

"... Apa yang membuat gw bisa yakin kalau lu bukanlah mata-mata yang lain itu?" tanya Karen .

Lihat selengkapnya