Biasanya, hari Sabtu merupakan hari yang sibuk di bangsal khusus anak dan remaja Rumah Sakit Masilo. Namun, ada yang berbeda di hari ini. Bangsal tersebut sepi, sedangkan taman rumah sakit justru sangat ramai.
Hanya dalam sehari, taman tersebut disulap menjadi area permainan labirin. Rumah sakit bekerjasama dengan unit kegiatan mahasiswa pecinta kegiatan outdoor (luar ruangan) dari kampus Taruna Bangsa untuk membuat aktivitas menyenangkan selama akhir pekan ini.
Dinding labirin dibuat dari kain kanvas berwarna hijau yang dibentangkan dengan tiang portable sebagai penghubungnya. Tinggi kain kanvas mencapai dua setengah meter, sehingga orang dewasa biasa tidak akan bisa melihat melewati dinding kain. Ada tiga tempat yang didesain sebagai pintu masuk labirin, sedangkan pintu keluarnya hanya ada satu.
"Halo! Halo! Adik-kakak pasien. Selamat datang di Taman Labirin Hijau, persembahan UKM outdoor dari Taruna Bangsa. Semoga hari ini dan besok tetap cerah supaya labirin kita tidak rusak ya."
Seorang mahasiswa pria tampak menggunakan pengeras suara di dekat salah satu pintu masuk labirin. Beberapa mahasiswa di sekitarnya tampak mengumpulkan beberapa pasien dan pengunjung untuk bersiap-siap di setiap pintu masuk labirin.
"Biasanya, rumah sakit selalu memberikan suguhan hiburan kepada kalian di bangsal anak dan remaja, bukan? Nah, khusus kali ini, Rumah Sakit Masilo meminta tolong kepada kami untuk mengadakan acara khusus agar semua pasien anak remaja sekalian pengunjung dapat beraktivitas. Jadi, gantian ya kalian yang memberi suguhan hiburan kepada rumah sakit."
Beberapa orang pasien dan pengunjung tampak tertawa kecil mendengar ucapan si mahasiswa.
"Baik, saya jelaskan dulu aturannya ya. Mudah banget kok. Silahkan kalian lihat ini dan ini," ucapnya sambil menunjuk ke setiap pintu masuk labirin.
Di setiap pintu masuk tersebut, terdapat seorang mahasiswa yang bersiaga sambil memegang segepok kertas, stopwatch, dan walkie talkie. Mereka semua memasang senyum terbaiknya, meskipun salah satu mahasiswa tampak sedikit lebih menyeramkan ketika memaksakan dirinya tersenyum lebar.
"Nah, jadi biar Kakak Ganteng ini jelaskan dulu," ucap si mahasiswa sambil menyisir rambut jabriknya sekali, "Di setiap pintu masuk, kalian akan diberikan kertas berisi tugas oleh kakak-kakak yang sedang berjaga. Kalian tinggal masuk labirin, selesaikan semua tugas, dan keluar dari labirin. Simple, kan!?"
Mahasiswa tersebut mengangkat kedua alis matanya.
"Nanti pas keluar, ada satu orang kakak mahasiswa yang akan memeriksa tugas apa saja yang sudah kalian selesaikan. Semakin banyak yang kalian selesaikan, semakin banyak hadiah yang kalian dapatkan. Seru kan?"
Ia menatap ke sekitarnya, seolah mengharapkan ada yang menjawab. Namun, semua orang masih terdiam.
"Gimana? Seru tidak?"
"Seruu!!" jawab beberapa orang pasien anak yang diikuti pendampingnya.
"Okee! Satu pasien boleh didampingi oleh maksimal dua orang saja ya. Kita utamakan untuk pasien dulu. Pengunjung biasa juga boleh ikutan kalau semua pasien sudah masuk ya. Lalu, peserta labirin diperbolehkan masuk dengan jeda setiap dua menit, biar gak dikuntit peserta yang masuk belakangan. Ada pertanyaaann??"
Suasana hening.
"Tidak ada pertanyaaann??"
"Tidak ada Kakak Gantenggg!!" jawab beberapa mahasiswa dengan suara yang ditinggikan.
Beberapa orang tertawa melihat adegan tersebut.