Superpower - Your Life Is The Price

Alexander Blue
Chapter #79

Time Freeze - Bagian 11

Malam hari, dua bulan lalu saat acara K3 di Kampus Taruna Bangsa...

Edwin berlari secepatnya dari tempat konser menuju gedung lama Fakultas Teknik Industri. Firasatnya tidak enak saat baru saja mengingat bahwa Gisela adalah anak dari Jonru Kapak Besi.

Gisela dan Peter sudah pergi menyusul Reza dan Ansel ke gedung tersebut sejak lima belas menit yang lalu. Ia curiga bahwa Gisela memiliki niat buruk dan bekerjasama dengan Stanley untuk menjebak Reza.

'Ugh, sial. Kenapa gw gak kepikiran kemungkinan bahwa Gisela adalah koneksi Stanley yang sesungguhnya selama ini...'

Perjalanan ke gedung tersebut bisa dicapai dengan waktu tempuh sekitar lima menit dengan berlari. Sayangnya karena perutnya masih agak penuh setelah makan beberapa tusuk sate bakso, Edwin tidak bisa berlari terlalu cepat.

Setelah memakan waktu hampir sepuluh menit, ia akhirnya tiba di depan gedung lama Fakultas Teknik Industri. Dari pantauannya sepintas, tidak ada orang yang berjaga di sekitar gedung tersebut. Ia secepatnya masuk ke dalam gedung, melewati beberapa lorong dan turunan untuk mencapai aula di lantai bawah.

*TAP! TAP!*

Saat berlari menuruni tangga, Edwin mendengar suara langkah kaki dari kejauhan. Barangkali hanya penjaga atau orang yang kebetulan lewat, pikirnya. Ia memutuskan untuk terus menuruni tangga sebelum mengecek pemilik langkah kaki tersebut.

Pada saat tiba di depan aula, Edwin membuka pintu dan mendapati pemandangan yang mengejutkan. Banyak orang yang jatuh pingsan di lantai. Kursi-kursi berserakan. Sebuah motor yang sepertinya bekas dibakar tergeletak tidak jauh dari pintu masuk. Seorang pria berbadan besar tampak berdiri di tengah ruangan sambil mengepalkan tangannya.

"Ansel!" teriak Edwin sambil menghampiri sahabatnya tersebut, "Apa yang terjad-"

Wajah Edwin terlihat sangat kaget saat melihat Reza yang tergeletak di lantai. Kondisinya persis seperti korban Kasus Merah. Darah keluar dari mata, hidung, dan mulutnya. Kulitnya juga menjadi merah. Namun, di bagian perutnya terdapat belati yang tertancap.

Di dekatnya, Peter tergeletak pingsan dengan kondisi meringkuk, namun masih hidup. Terdapat luka sayatan di lengan kiri dan luka tusuk di punggungnya. Stanley terbaring pingsan tidak jauh dari mereka berdua.

"Si... Siapa yang melakukan ini!? Siapa!?" Edwin berteriak histeris.

"Gisela," jawab Ansel dengan tampang dingin, "Pasti dia yang melukai kedua sahabat kita dan membunuh Reza."

"Jadi... Jadi dia benar-benar... orang jahat?"

Ansel menengok ke arah Edwin, "Lu tahu dia orang jahat?"

"Dugaan sih. Gw tadi mendadak keingat kalau Gisela adalah anak Jonru Kapak Besi, gembong narkoba yang berhasil diringkus Pak Bonar, papanya Reza, pas dua bulan lalu. Gw langsung punya feeling gak enak kalau Gisela kerjasama dengan Stanley untuk ngejebak Reza..."

"Oh... Pantesan kenapa Stanley bisa sudah mempersiapkan kroco-kroco sebanyak ini..."

Edwin bergetar karena menahan tangis. Ia duduk berlutut dan berusaha menyentuh Reza, namun langsung dihentikan Ansel.

Lihat selengkapnya