[20 hari sebelum penangkapan Gavin Ariwibawa di Resor Rasa Ater]
Harry sesungguhnya ingin segera pulang dan beristirahat karena harus bangun pagi keesokan harinya, namun ia tidak enak pada Satria yang sudah menungguinya di luar kafe Starbucky. Oleh karena itu, selesai membereskan laptop dan tas kerjanya, ia bergegas menghampiri Satria dan adiknya yang sedang duduk menikmati minuman masing-masing di luar kafe.
"Hai Satria! Sori yah jadi kelamaan. Lu gak ngamuk kan?" sapa Harry.
"Oh tidak donk. Justru gw yang harusnya minta maaf, takutnya lu pengen langsung pulang abis lembur karena capek," jawab Satria sambil tertawa kecil.
Ucapan Satria sebenarnya tepat sasaran, namun ia tetap merasa tidak bisa pergi begitu saja tanpa berbincang-bincang sejenak. Selain itu, ia ingin melihat anjing milik Satria. Diam-diam, ia sebenarnya merupakan seorang pecinta anjing.
"Santai, lagian waktu di pesta ultahnya anak Pak Gavin kan kita masih belum puas bincang-bincang barengnya. Hahaha. Gw sambil ngerokok ya."
Satria mengiyakan dan mengajaknya duduk, sementara Harry mengeluarkan sebatang rokok merk I Mild dan menyalakannya. Adik Satria tampak pasif dan berkonsentrasi pada ponsel yang dipegangnya, sementara anjing Satria tampak berbaring di lantai dengan tenang dan mengantuk.
"Oh ya, sebelumnya. Harry, ini adek gw si Bill Gates Kecil, Yudha. Yud, ini teman dekat gw waktu dulu aktif di WISH. Namanya Harry," ucap Satria sambil saling memperkenalkan mereka berdua.
"Wah, sekarang sudah besar ya. Dulu kamu rasanya jauh lebih kecil waktu saya berkunjung ke rumah Satria sekali."
Yudha diam sebentar saat memandang Harry, seolah mengingat sesuatu.
"Ohhh, abang gondrong jahat yang waktu itu pernah datang ke rumah ya? Iyah, dulu saya pendek bang, kan masih SMP kelas dua."
Harry tertawa keras saat mendengar dirinya disebut jahat.
Ia dan Satria langsung membicarakan kenangan dan momen menarik saat dulu mengunjungi rumahnya. Harry pernah menjahili Yudha remaja dengan menaruh mainan cicak berbentuk jeli hijau di wajahnya saat tidur. Akibatnya, Yudha malah menjadi agak trauma dengan benda berbentuk jeli.
"Haha! Reaksi kamu waktu itu lucu banget. Sekarang sudah jadi hacker kelas dunia? Udah berapa banyak bisnis kotor yang kamu ancam dipublikasi kebusukannya? Atau mungkin, diam-diam kamu anggota kunci kelompok heist global ya?"
"Uh, tolong jangan samakan saya dengan hacker-hacker yang Abang lihat di cerita-cerita film. Saya cuma anak SMA biasa yang memang suka dan punya... keahlian di bidang IT," jawab Yudha sambil menghembuskan nafas panjang.
"Oke. Oke. Haha."
Selain mengenang kejahilan yang pernah dilakukannya, Harry juga membicarakan tentang beberapa momen seru saat masih aktif di komunitas WISH. Momen nostalgia yang paling sering dibicarakan adalah kenangan saat berkumpul dengan anggota komunitas lain.
"Kadang kangen ya masa-masa dulu. Waktu itu, lu, gw, Mike sama si Jin pasti langganan datang ke gathering komunitas. Sekarang, member lama udah banyak yang gak aktif ya," ucap Satria sambil menyeruput mocha latte panas.
"Yup. Kebanyakan member lama sudah pada sibuk kerja sih, jadi gak begitu aktif lagi. Paling si Jin, setahu gw masih aktif lho."
"Haha, si Oppa rambut mangkuk itu. Dengan pengetahuan wibu tingkat dewa, cocok sih kalau sampai jadi admin di WISH."
"Iya, dan channel YuTub dia juga makin gede lho. Bayangin, ngerangkap jadi YuTuber terus jadi admin dan pengurus gath WISH... Oh!" Harry berhenti berbicara karena teringat sesuatu.
"Oh kenapa Har?" tanya Satria.