[3 hari sebelum penangkapan Gavin Ariwibawa di Resor Rasa Ater]
Meskipun tubuhnya lemah, Edwin dapat menatap balik Ansel tanpa berkedip sedikitpun. Setelah saling menatap selama beberapa lama tanpa bergeming sedikitpun, Ansel akhirnya menghela nafas.
"Hmm, oke. Lu menang. Gw memang mendapat informasi lebih dalam, cuma gw masih belum tahu apa lebih baik di-share atau tidak karena belum terbukti seratus persen."
"... Udah, share aja sih... Kita semua di sini sudah terlibat kasus-kasus aneh terkait kekuatan super...," balas Edwin .
"Uh, ya, gw setuju sama Edwin. Rasanya lebih baik kalau kita saling tukar informasi terkait fenomena kekuatan super ini satu sama lain, biar bisa saling support," tukas Stanley.
Ansel kembali menghela nafas pendek.
"Oke, dengarkan baik-baik ya. Yang minta ulang, gw sumpal mulutnya dengan buah mangga."
Kedua temannya hanya mengangguk pelan sambil tetap memasang wajah serius.
"Sip. Gw klarifikasi ulang ya. Ini masih sebatas hipotesis yang tingkat kebenarannya sudah lumayan tinggi. Jadi, ada kemungkinan kalau ternyata salah, sih."
Ansel menceritakan informasi yang ia dapatkan - entah dari mana - tentang kondisi Overflow.
Kemungkinan besar, Overflow terjadi bukan disebabkan oleh kekuatan super, melainkan akibat selesainya kontrak kekuatan super dengan Korona . Ia tidak begitu mengetahui cara kerjanya secara pasti, namun kondisi tersebut tampaknya berkaitan dengan otak manusia.
"Semua mayat korban Kasus Merah punya satu kesamaan aneh, yaitu organ otaknya terluka. Please jangan tanya gw kenapa bisa seperti itu. Kalau mengingat kematian karena Kasus Merah ini selalu tiba-tiba dan tanpa gejala, maka yang paling masuk akal adalah mereka semua meninggal akibat kontrak kekuatan super dengan Korona habis."
"Hmm, itu masuk akal sih. Durasi kekuatan super Peter tiba-tiba sudah habis. Lalu, menurut cerita dia ke gw, Reza juga sebenarnya menghabiskan durasi kekuatan Psychokinesis kan? Dia juga sama-sama mengalami Overflow, meski anehnya ada pisau yang menancap di perutnya," ucap Stanley .
"Itu pasti ulah Gisela sih yang kesal karena rencana balas dendamnya ke Reza gagal, atau...," Ansel berhenti sebentar karena teringat sesuatu, "Orang yang mengurung dia... Kalian ingat? Gisela sempat teriak kalau dia dikurung dan disiksa?"
Stanley mengangguk, sedangkan Edwin tidak begitu mengingatnya dengan jelas karena saat itu ia masih terkejut atas kematian Peter yang tiba-tiba. Gisela menjadi dendam kepada mereka bertiga - dan Peter - karena ia menganggap penyiksanya berada di antara mereka berempat.