Superpower - Your Life Is The Price

Alexander Blue
Chapter #126

Shapeshifting - Bagian 21

60 menit setelah penangkapan Gavin Ariwibawa di Resor Rasa Ater...

Polisi tampak masih mewawancarai beberapa orang karyawan Diamond di salah satu ruangan meeting bangunan resor. Harry tampak duduk bersandar di sofa yang terletak tidak jauh dari ruangan meeting tersebut bersama dengan Tommy. Keduanya duduk diam sambil memperhatikan ponsel masing-masing.

"Tommy," panggil Karen yang baru saja keluar dari ruangan meeting dan berjalan menghampirinya, "Lu sudah beres diwawancara sama polisi?"

"Sudah. Untung saja cepat beres. Gw pengen cepat pulang dari sini. Kita boleh gak nginap kan?" tanya Tommy sambil melirik ke arah Harry.

"Ya, itu sih terserahnya lu. Kan, sudah dibayar juga sama kantor lu," jawab Harry tanpa melepas pandangan dari ponselnya.

Setelah itu, Tommy juga kembali bermain dengan ponselnya. Karen yang melihat keduanya cenderung diam, akhirnya memilih untuk duduk di antara mereka berdua. Ia membuka ponselnya untuk mengecek portal berita, namun sepertinya belum ada media yang meliput kasus tersebut.

"Karen, gimana perasaan lu?" tanya Tommy dengan tiba-tiba.

"Hmm, kaget saja sih karena lagi-lagi ada pembunuhan yang terjadi di perusahaan kita. Apa perusahaan ini kena kutukan ya?"

Tommy tiba-tiba tertawa dan mengagetkan Harry. Namun, sang kakak kembali memperhatikan ponselnya.

"Lu percaya dengan kutukan? Lu gak terlihat seperti orang yang percaya hal mistis."

"Hah, gak tahu deh. Itu cuma sekedar ungkapan saja kok. Oh ya, lu sendiri gimana Tom sebagai orang yang pertama kali menangkap basah Pak Gavin beraksi?"

"Oh, sangat puas donk, bisa melihat dia ditangkap polisi dan masuk penjara. Hahaha," Tommy kembali tertawa keras.

"Jadi, apa lu sudah bisa cerita tujuan dia sebenarnya mau melakukan restrukturisasi perusahaan itu buat apa?"

Tawa Tommy terhenti. Ia diam sesaat sambil menatap Karen sebelum membuka mulutnya.

"Untuk suatu proyek kemanusiaan."

"Hah? Proyek kemanusiaan apaan?"

Belum sempat Tommy membuka mulutnya, seorang petugas polisi berjalan menghampiri mereka bertiga.

"Apa kalian berdua yang bernama Tommy dan Harry?" tanyanya sambil memandang mereka berdua.

Lihat selengkapnya