Superpower - Your Life Is The Price

Alexander Blue
Chapter #127

Shapeshifting - Bagian 22

[27 jam sebelum penangkapan Gavin Ariwibawa di Resor Rasa Ater]

Siang menjelang sore di hari yang sama, tamu-tamu sudah mulai berdatangan ke resor dengan menumpang minibus khusus yang telah disewa oleh tim EO Harry. Sebelumnya, minibus tersebut menjemput para tamu dari Jakarta yang menunggu di stasiun kereta api di Bandung untuk menuju resor.

Resor Rasa Ater yang dimiliki oleh salah satu kerabat CEO Diamond, Bu Samantha, terletak di wilayah Ciater, Bandung. Resor tersebut berlokasi tidak jauh dari kawasan pemukiman penduduk dengan pemandangan yang masih asri di sekitarnya.

Bangunan resor sendiri merupakan sebuah hotel setinggi lima lantai berbentuk persegi panjang dengan material yang didominasi kayu dan bambu untuk memberikan nuansa tradisional khas Sunda. Selain bangunan utama, terdapat kolam renang luas serta beberapa bangunan kecil berbentuk saung (bangunan kecil seperti rumah di sawah) yang sering digunakan untuk bersantai sambil menikmati makan.

Pemandangan yang dapat dinikmati dari resor antara lain hamparan kebun teh serta kawasan kolam air panas alami yang juga populer menjadi tempat tujuan wisata. Pada saat musim liburan, resor ini cenderung dipadati pengunjung dan traveler yang ingin menikmati kedua objek wisata tersebut.

Para tamu undangan yang sudah datang akan dipandu untuk melakukan check-in dan diberikan jadwal kegiatan selama dua hari satu malam. Banyak tamu, terutama influencer, yang memilih untuk berkeliling resor dan mengambil foto sebelum membereskan barang-barang mereka. Acara baru dimulai setelah jam makan sore, jadi mereka memiliki banyak kesempatan untuk menikmati resor.

Salah satu orang yang tampak mengambil swafoto di dekat kumpulan patung macan yang terletak di dekat resepsionis adalah Ellie yang mengenakan kaos putih, jaket tipis, dan celana jeans pendek. Ia terlihat bersemangat mengambil swafoto dirinya dari berbagai sudut pandang.

"Hei, Ellie. Lu gak naruh barang-barang lu dulu di kamar?" tanya Satria yang tiba-tiba menghampirinya. Ia tampak kasual dengan mengenakan tank top hitam, celana joger, dan sandal hitam.

"Nanggung sih Pak. Berhubung orang-orang sudah beres ambil foto di sini, gw cepat-cepat selfie deh."

Satria menghela nafas sambil melihat ke arah barang bawaan Ellie yang terdiri dari satu koper besar dan satu tas punggung coklat. Setelah itu, ia kembali melihat ke arah bawahannya yang masih sibuk mengambil swafoto.

"Ya sudah, sini gw bantu lu ngambil foto dan bawa barang lu. Temani gw makan sore, soalnya gw gak ada teman."

"Wah, baik banget sih Pak. Ini beneran Pak Satria kan?" Ellie menyengir lebar, "Betewe, bukannya EO acara ini temannya lu, Pak?"

"Iya, beneran. Dia kan sibuk siapin acara, jadi gw juga gak enak mengganggu dia. Plus, gw juga harus siap-siap duluan karena akan jadi MC acara nanti sore ke malam. Lu sudah siapin artikel duluan kan buat nanti cepat-cepat publish?"

"Yoi Pak!" Ellie mengiyakan sambil memberi tanda jempol.

Berkat perjanjian Satria dan Harry, mereka berdua sudah mendapatkan materi rilisan pers lebih dulu dibandingkan dengan jurnalis lain. Ellie sudah mempersiapkan draft artikel yang akan langsung dipublikasikan tepat setelah acara hari pertama berakhir. Ia hanya tinggal menyematkan satu foto yang diambil saat acara berlangsung saja.

"Bagus. Nanti langsung kasih gw draft-nya ya. Sebelum mulai acara, gw kasih dulu feedback kalau ada yang perlu direvisi," ucap Satria sambil menerima ponsel Ellie untuk membantunya mengambil foto.

Mereka berdua berpindah tempat sejenak untuk mencari latar belakang yang bagus untuk difoto. Sesekali, Ellie menarik Satria untuk mengambil foto berdua dengannya.

"Hei, cukup dulu kali. Lu extend sampai ke Minggu kan? Nanti juga kita punya banyak waktu buat ambil foto-foto lain di sini."

Lihat selengkapnya