Rumah Sakit Masilo sering dipadati pengunjung setiap akhir pekan, tak terkecuali siang hari ini. Banyak pasien anak dan remaja terlihat sedang melakukan kegiatan bersama penunggu mereka, seperti memberi makan ikan di kolam atau berfoto di dekat pagar rumput yang berbentuk karakter binatang.
Satria tampak berjalan-jalan tanpa arah di sekitar taman rumah sakit yang cukup astri tersebut. Ia terlihat cukup menikmati suasana tersebut, apalagi kebetulan angin sedang bertiup dengan sepoi-sepoi. Ranting-ranting pohon terlihat melambai ke arahnya sementara suara keceriaan anak-anak terdengar cukup kencang.
Puas berjalan-jalan, Satria memilih untuk duduk di dekat bangku taman yang berlokasi di dekat salah satu pagar rumput berbentuk harimau - atau mungkin kucing berukuran besar - sambil mengeluarkan ponselnya.
Tidak ada pesan masuk.
Tidak ada panggilan masuk.
Tidak ada notifikasi dari aplikasi apapun.
Rasanya, sudah lama sekali Satria tidak merasakan kedamaian seperti ini. Pekerjaannya sebagai jurnalis media teknologi membuat ponselnya hampir selalu penuh dengan notifikasi dari berbagai macam media sosial maupun portal berita setiap saat. Tanpa notifikasi tersebut, Satria khawatir luput terhadap berita penting yang mungkin harus ia liput.
"Pak! Yuhuu!" teriak Ellie dari kejauhan. Ia melambaikan tangannya sambil berlari ke arah Satria.
"Hei Ellie, tumben lu datang ke sini."
"Gak ada alasan khusus sih Pak. Gw senang aja kalau bisa kasih surprise buat lu Pak."
Tiba-tiba, Ellie menyodorkan sebuah kotak coklat bermotif wajah anjing Husky - mirip kotak pembungkus pizza - dan membukanya di hadapan Satria. Sebuah kostum pakaian maid berwarna biru gelap terlipat rapi di dalamnya, kemudian dikeluarkan oleh Ellie.
"Bagus gak Pak? Gw langsung pakai ya~"
"Boleh donk. Cepetan ya."
Ellie mengangguk dan langsung merangkap pakaiannya dengan kostum maid tersebut. Ia langsung berpose di hadapan Satria, seolah-olah menjadi maid sungguhan. Satria berlagak sebagai tuannya dan meminta tolong untuk diambilkan makanan ringan.
"Baik, tuanku. Pesanan segera datang~"
Sebentar kemudian, Yudha tiba-tiba muncul dari arah belakang Satria sambil membawa sebuah nampan besar berisi dua buah kotak coklat bermotif wajah anjing Husky.
"Silakan, Bang. Mau pilih kotak yang mana?"
"Hmm... Gw mau kotak yang sebelah kiri saja."
Sesuai jawaban Satria, Yudha membuka kotak yang kiri dan menemukan tiga buah bando kuping anjing di dalamnya. Masing-masing bando tersebut diberikan kepada Satria dan Ellie, sedangkan bando terakhir langsung ia kenakan sendiri.
"Ayo tuanku, pakai bandonya. Wuff~" pinta Ellie sambil memasang bando tersebut di kepalanya.
Satria menurut dan langsung mengenakan bando tersebut.
"Jangan lupa untuk mengakhiri ucapan lu dengan kata 'Wuff' ya, Bang. Kalau gak, nanti lu bakal mendapat hukuman lho. Wuff~"
"Oh, siap. Tolong buka kotak yang satu lagi ya. Wuff~" ucap Satria sambil menunjuk ke kotak yang tersisa.
"Siap Bang. Gw buka sekarang ya. Wuff~"
Setelah dibuka oleh Yudha, kotak tersebut memperlihatkan makanan ringan berupa kentang goreng, kukis coklat berbentuk wajah anjing, dan keripik pedas dengan warna merah pekat. Yudha dan Ellie masing-masing mengambil sedikit makanan tersebut dan menyuapi Satria secara bergantian.
*TURALILIT~*
Mendadak, terdengar suara seruling dengan nada yang indah. Satria merasa damai saat mendengar irama seruling tersebut dan melihat ke arah pemainnya yang berdiri di kejauhan, Evan. Ia mengenakan jas hitam rapih dan rambutnya disisir ke belakang.